7 Tips Investasi Selama Masa Krisis

Disaat keadaan global yang bergejolak luar biasa akibat pandemi Covid-19, banyak investor yang khawatir bahwa resesi ekonomi akan ikut terjadi. Sebenarnya itu hal yang masuk akal, karena resesi seringkali disebabkan oleh penurunan tajam dalam hal pengeluaran, meskipun sebagian besar penyebab resesi tidak dapat diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu dibutuhkan kiat atau tips jitu dalam melakukan investasi agar tetap memperoleh keuntungan.

Sebelum kondisi yang semakin buruk, ada baiknya kita merencanakan dan memutuskan strategi investasi dari sekarang. Resesi tidak harus berarti bahwa semua investasi harus ditunda, tetapi itu hanya menandakan bahwa ada beberap industri yang naik dan ada beberapa industri yang turun dalam hal kinerja persusahaan. Berikut adalah beberapa tips investasi selama masa krisis

1. Pilih Jenis Investasi Yang Beresiko Rendah

Resesi bukanlah waktu untuk bereksperimen atau mengambil risiko dengan investasi. Aspek yang paling penting dari strategi investasi waktu resesi bagi siapa pun adalah harus bermain aman.

Hal ini akan menghindari untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang sangat leveraged atau spekulatif. Fokuslah pada perusahaan dengan arus kas yang baik dan utang yang rendah sebagai opsi investasi teraman di dalam portofolio kita. Dan sebagai pedoman umum, jangan mencoba mengambil risiko besar di waktu yang tidak pasti.

2. Investasi pada Consumer Goods

Ketika mencari opsi investasi yang aman di pasar modal, ide baik apabila fokus pada bahan kebutuhan pokok konsumen, atau barang-barang penting yang dibutuhkan orang banyak. Mereka biasanya termasuk makanan, minuman, barang-barang rumah tangga tertentu dan lain-lain.

3. Fokus pada industri yang tahan resesi

Barang dan jasa siklus sebaiknya dihindari selama masa ketidakpastian. Mereka adalah hal-hal yang bersifat sekunder bagi konsumen.

Selama resesi, yang terbaik adalah fokus pada menemukan industri non-siklus yang menawarkan barang dan jasa yang bersifat terus-menerus, permintaan selalu ada sepanjang tahun. Selain itu industri yang tahan resesi ini termasuk prosuden bahan makanan, produsen jasa telekomunikasi, startup digital dan lain-lain.

4. Lakukan Diversivikasi Investasi

Pepatah lama yang sering kita dengar adalah jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang. Intinya adalah jangan menumpuk satu portfolio baik itu berupa saham, obligasi dan lain-lain ke dalam satu sektor tunggal, bahkan ketika itu termasuk portofolio produsen bahan pokok konsumen yang disebutkan di atas.

Diversifikasi sangat penting selama masa yang tak terduga seperti resesi. Diversifikasi lintas industri akan melindungi kita dari kerugian yang lebih besar jika produk atau industri tertentu kehilangan nilai. Selain itu diversifikasi jenis saham, jenis obligasi dan lain sebagainya juga diperlukan.

5. Investasi ke Properti

Meskipun resesi besar dapat membawa kerugian besar bagi banyak industri, industri properti mungkin juga sedikit berdampak. Resesi biasanya mengarah pada penurunan nilai rumah, yang berarti bahwa kita mungkin bisa membeli properti dengan harga lebih rendah dan menjualnya untuk keuntungan besar ketika harga naik kembali setelah ekonomi dan pasar pulih. Da untuk sementara waktu, kita bisa menyewakan properti kepada penyewa, menghasilkan pendapatan pasif yang dapat diandalkan selama periode ketidakpastian.

baca juga: 6 Kebiasaan Orang Sukses Mengatur Keuangan Pribadi

6. Investasi Saham Deviden

Deviden dari saham akan menciptakan pendapatan pasif. Setelah berinvestasi di suatu perusahaan, kita akan menerima sebagian dari pendapatan perusahaan apabila perusahaan itu mengumumkan akan membagi deviden.

Disarankan  untuk mencari perusahaan yang memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang rendah. Cobalah fokus pada perusahaan yang sepenuhnya dapat diandalkan, yaitu mereka yang telah rutin membagikan dividen mereka selama setidaknya 25 tahun berturut-turut.

baca juga: Ingin Cepat Kaya? Coba 5 Langkah Mudah Ini

7. Logam mulia

Di pasar komoditas, emas khususnya dikenal luas karena dapat mempertahankan nilainya selama periode ketidakpastian dan resesi. Perak cenderung berkinerja cukup baik selama resesi juga, dan logam mulia lain secara umum adalah pilihan investasi yang relatif aman.

Demikian tips investasi di masa krisis pandemi covid-19. Pilihan kembali lagi ditentukan oleh kita masing-masing. Tetapi tetap harus diingat untuk berinvestasi secara bijak.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *