Sebenarnya kita tidak perlu dilahirkan dengan memiliki bakat keterampilan berbicara di depan umum yang baik agar apa yang kita sampaikan bisa didengar orang lain.
Semua bisa dipelajari oleh siapa saja asalkan dia serius menguasainya. Berikut ini adalah 7 Tips Agar Didengar Orang Lain:
Atur Intonasi
Intonasi bicara adalah salah satu cara terbaik untuk membuat orang lain mendengarkan Anda. Ini melibatkan kemampuan vokal dan rentang intonasi yang digunakan saat berbicara.
Dalam percakapan normal, cobalah untuk berbicara lewat tenggorokan. Ketika berbicara kepada audiens, Anda harus mulai berbicara dari dada.
Terlepas dari intonasi nada bicara, Anda juga harus sadar akan kepercayaan diri ketika berbicara. Beri penekanan pada kata-kata dan ekspresi yang perlu ditekankan sehingga dapat dengan mudah memikat lebih banyak orang.
Menekankan apa yang dikatakan juga bisa membuat orang tahu bahwa apa yang Anda katakan itu penting. Ingatlah bahwa ketika mengubah nada saat berbicara, itu mengubah arti dari apa yang telah diucapkan. Jadi gunakanlah intonasi nada bicara dengan baik dan tepat.
Prosodi
Prosodi mengacu pada pola dan ritme yang biasa digunakan orang dalam puisi. Ini merupakan komponen penting dalam berbicara di depan umum yang tidak boleh diabaikan.
Ketika berbicara dengan nada yang monoton, itu bisa membuat pendengar menjadi bosan. Akibatnya, mereka tidak akan terus mendengarkan apa yang Anda katakan lagi.
Tambahkan semacam prosodi dari waktu ke waktu dan tentunya akan memikat penonton.
Kecepatan Bicara
Anda tidak dapat membuat orang lain mendengarkan Anda ketika berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Jika Anda berbicara terlalu cepat, Anda akan mengirim pesan kegembiraan. Ketika Anda berbicara terlalu lambat, Anda bisa membuat audien menjadi mengantuk.
Tentu saja, Anda juga harus memahami pentingnya keheningan. Gunakan setiap kali Anda membutuhkan audiens untuk memikirkan pesan Anda atau ketika perlu memberi mereka waktu untuk mengejar ketinggalan.
Volume Suara
Volume sangat berbeda dari intonasi nada. Mengetahui kapan harus menaikkan atau menurunkan suara dapat membantu membangun perhatian dan membuat audiens menjadi bersemangat.
Agar berpidato menjadi lebih efektif maka harus tahu kapan harus mengubah volume suara.
Kontak mata
Mempertahankan kontak mata sangat penting karena akan memberi kesempatan untuk terlibat dengan audien. Selain itu, mempertahankan kontak mata juga dapat membuat audiens merasakan apa yang kita ucapkan.
Sebisa mungkin, cobalah untuk melakukan kontak mata dengan setiap bagian audiens. Ini memainkan peran besar dalam membuat pikiran Anda didengar dan memastikan bahwa semua orang tetap penuh perhatian selama pidato Anda.
Sederhanakan
Jangan berpidato secara belebihan dan bertele-tele, cobalah untuk membatasi kata-kata yang digunakan. Terutama ketika berkaitan sesuatu yang mendasar dan sederhana.
Masalah dengan berlebihan adalah bahwa hal itu seolah olah kita membohongi audien. Dan ketika Anda berbohong untuk telihat keren, orang-orang akan kehilangan minat pada apa yang diucapkan kepada mereka.
baca juga: 10 Tips Agar Dihormati Orang Lain
Jangan Menghakimi
Tentu saja, orang mendengarkan ketika ada koreksi yang didapat dan adanya solusi terhadap suatu masalah. Ketika audien merasa seperti dihakimi, ada kemungkinan besar mereka akan segera berhenti mendengarkan. Hal yang sama bisa terjadi ketika sebagian besar substansi pidato tidak memberikan sesuatu yang diharapkan audien.
Misalnya, jika bertujuan ingin menawarkan suatu solusi, pastikan sudah menawarkan solusi dan jangan biarkan audiens merasa digantung. Karena jika suatu saat mereka menyadari bahwa pembicaraan Anda tidak memenuhi harapan mereka, mereka akan kehilangan minat dan fokus dan mengalihkan perhatian ke hal-hal lain daripada mendengarkan pidato Anda.