Dunia seringkali digegerkan dengan munculnya wabah virus atau pandemi mulai dari MERS, SARS, H1N1, Ebola hingga sekarang yaitu virus corona atau Covid-19. Menurut data yang dirilis oleh Johns Hopkins CSSE, per tanggal 7 Maret 2020, virus Covid-19 telah menginfeksi setidaknya 102.188 orang dan menyebabkan sekitar 3.491 orang meninggal di penjuru dunia. Wow..sangat mengerikan bukan.
Oleh karena itu untuk mengurangi penyebaran virus ini, ada baiknya kita memulai untuk menerapkan kebersihan diri dan tindakan pencegahan. Adapun bagian terpenting untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan adanya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menyikapi virus ini oleh masyarakat itu sendiri. Langkah-langkah perlindungan dasar sangat perlu dicermati dan diperhatikan baik-baik dan serta dilakukan secara konsisten setiap saat.
Berikut adalah langkah pencegahan terbaik untuk melindungi diri dari bahaya virus corona atau Covid-19.
1. Selalu Mencuci Tangan
Kebersihan tangan adalah bentuk perlindungan terbaik dari virus ini. Karena virus dan mikroba lain lebih suka hidup di permukaan yang hidup, berjabatan tangan dengan seseorang memiliki risiko yang lebih besar daripada permukaan yang kering dan tidak hidup.
Tangan juga merupakan cara penyebaran yang cepat dan efisien bagi virus corona. Itulah sebabnya mencuci tangan, men-sanitasi tangan, atau keduanya, adalah hal teratas dalam tindakan pencegahan efektif terhadap virus ini.
Selain itu, sangat penting untuk mencuci tangan setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk, bersin, dll. Cuci tanganlah secara menyeluruh, yaitu menempatkan tangan di bawah air yang mengalir.
Direkomendasikan untuk mencuci setidaknya 20 detik dan dengan sabun atau hand sanitizer. Jika air dan sabun tidak tersedia, pembersih tangan dari alkohol dengan setidaknya 60% kadar alkohol dapat digunakan sebagai alternatif. Namun, gunakan air dan sabun jika tangan terlihat kotor.
Ingat, virus menyebar dengan cepat. Mencuci tangan dapat menghilangkan virus jika ada di tangan sehingga penting untuk memperhatikan masalah kebersihan terutama di saat-saat seperti ini.
2. Menutup mulut saat batuk atau bersin
Batuk atau bersin sembaranga bisa mengundang virus untuk menyebar dan menularkan ke orang lain. Saat batuk dan bersin, tutupi mulut dan hidung dengan siku tertekuk sambal memakai tisu. Buang tisu di tempat sampah dengan benar dan segera.
Ini penting karena langkah sederhana berupa menutup mulut saat bersin atau batuk mencegah penyebaran kuman dan virus. Jangan batuk atau bersin ke tangan karena dapat menyebabkan hal-hal yang terkontaminasi ketika menyentuh atau berjabat tangan dengan orang lain.
3. Jaga Jarak dan Hindari Keramaian
Selama wabah virus ini, umumnya disarankan untuk menjauh dari tempat-tempat ramai karena alasan yang jelas. Virus ini lebih cenderung menyebar dengan adanya kedekatan di komunitas. Tetapi mungkin kita tidak sepenuhnya mungkin untuk pergi keluar, tindakan terbaik adalah menjaga jarak setidaknya sekitar 1 meter dengan orang lain.
Jika ada orang di sekitar kita ada yang batuk, bersin, dan demam, mutlak untuk menjaga jarak atau mungkin menghindarinya.
Jarak yang dekat adalah risiko yang sangat besar. Ketika seseorang yang sudah terinfeksi penyakit ini kemudian batuk atau bersin di dekat kita, mereka melepaskan tetesan kecil atau droplet yang tentunya terkontaminasi virus. Jika jarak kita terlalu dekat, akan memudahkan kita menghirup droplet yang terkontaminasi virus itu sendiri.
4. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Kebanyakan orang sering menyentuh wajah mereka tanpa merka sadari bahwa virus corona bisa menempel disana. Tangan menyentuh banyak permukaan dan kita semua tahu bagaimana permukaan banyak terkontaminasi bakteri maupun virus.
Setiap permukaan yang kita sentuh mungkin terkontaminasi oleh virus. Jadi, jika lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut, pada dasarnya seperti memindahkan virus masuk ke dalam diri kita  sendiri. Hindari menyentuh wajah untuk memperkecil kemungkinan penyebaran virus.
5. Cari perawatan medis ketika ada gejala pernapasan
Jika kita merasa demam tinggi, batuk, flu, atau sulit bernapas, jangan berpikir dua kali untuk mendapatkan bantuan. Semakin cepat mencari perawatan medis, akan semakin baik. Beri tahu dokter jika ternyata kita baru saja bepergian dari suatu daerah yang menjadi wabah virus Corona. Lakukan hal yang sama jika kita telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang telah melakukan perjalanan dari daerah Wabah Corona dan menunjukkan gejala-gejala tersebut di atas.
Demam, batuk, dan sulit bernapas adalah gejala penyakit pernapasan atau kondisi serius lainnya. Sangat penting untuk segera diperiksa oleh penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. Gejala pernapasan disertai demam dapat memiliki penyebab berbeda. Covid-19 bisa menjadi salah satunya, tergantung pada riwayat perjalanan dan serangkaian kondisi.
6. Jaga kebersihan seusai mengunjungi pasar
Demi keselamatan, hindari kontak dengan hewan yang sakit atau produk hewan yang rusak dan jauhi dari kotoran hewan yang terkontaminasi atau cairan di tanah atau bangunan. Hindari juga hewan-hewan lain di pasar, seperti anjing liar, kucing, burung, dll.
Jangan menyentuh mata, hidung, dan mulut selama kunjungan pasar dan mencuci tangan dengan benar setelah menyentuh hewan dan produk hewani. Juga, hindari makan produk hewani mentah atau setengah matang.
Apakah memakai masker membantu?
Orang yang dalam kondisi sehat menurut WHO tidak disarankan memakai masker. Hanya mereka yang menunjukkan gejala Covid-19 yang harus memakai topeng untuk melindungi orang lain tertular. Penggunaan masker juga diperlukan untuk petugas medis, tetapi tidak untuk orang biasa yang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Mengenakan masker sepanjang waktu juga akan membuatnya kurang efektif, memungkinkan virus untuk ditularkan di sekitarnya dan melaluinya. Masker wajah yang lembab juga akan mendorong pertumbuhan bakteri dan virus.
Tetap up to date tetapi waspada terhadap hoax
Informasi yang salah atau hoax menyebar lebih cepat daripada patogen virus mana pun, menyebabkan kepanikan dan kepanikan yang tidak beralasan. Paparan terhadap informasi yang tidak akurat adalah bentuk lain dari ancaman dan media sosial sebagian besar berkontribusi pada jangkauannya yang lebih cepat dan lebih luas.
Ada potensi konsekuensi yang serius yang dipicu oleh narasi yang dimanipulasi, seperti masyarakat yang terbagi oleh ketakutan dan kemarahan. Informasi yang salah juga menyebabkan kekacauan, membuatnya lebih sulit bagi pejabat dan tenaga kesehatan untuk melakukan pekerjaan mereka.
baca juga: Nutrisi Penting agar Otak Fresh
Saat membaca berita dan artikel, pertahankan sumber yang kredibel. Raksasa teknologi Facebook, Twitter, dan Google juga telah menetapkan arahan baru untuk mengurangi penyebaran informasi palsu.