PUBG dinobatkan sebagai Game of The Year 2018

Steam besutan Valve, baru-baru ini menobatkan game bergenre battle royale ini sebagai “Game of the Year 2018”. Seperti yang sering terjadi dengan hal-hal semacam ini, beberapa pemenang terbukti cukup kontroversial, termasuk PUBG sendiri. Yang menarik, satu-satunya gelar kemenangan yang dirilis tahun lalu adalah Assassin’s Creed Odyssey.

Meskipun bukan game Battle Royale pertama, PUBG mempopulerkan genre ini setelah rilis penuhnya kembali pada Desember 2017. Tak lepas dari bayang-bayang Game battle royale lain yaitu Fortnite dan Apex Legends, PUBG masih merupakan game premium berpenghasilan tinggi. Tahun lalu, menghasilkan $ 1,028 miliar, angka yang tidak termasuk versi mobile mereka. PUBG telah mengalahkan Monster Hunter: World, Kingdom Come: Deliverance, Hitman 2, dan Assassin’s Creed Odyssey  untuk meraih kehormatan tertinggi.

baca juga: Apex Legends: 13 Hal yang perlu diketahui

Steam Awards 2018 sendiri memberlakukan sistem voting yang memungkinkan para gamer memilih para nominasi favorit mereka sendiri. Ada delapan kategori dalam penghargaan tersebut, yaitu Game of the Year, VR Game of the Year, Labo(u)r of Love, Best Developer, Best Environment, Better With Friends, Best Alternate History, serta Most Fun With a Machine.

Popularitas yang Merajalela

Kembali lagi, Popularitas PUBG sangatlah masif disetiap sudut tempat banyak orang-orang yang memainkan game ini. Game ini seakan menjadi penghilang kejenuhan rutinitas pekerjaan, menghilangkan sekat yang kaku antar pekerja. Sebuah studi dari Brigham Young University bahkan menyebut PUBG bisa meningkatkan produktivitas kerja dalam tim.

Karena tim kerja yang solid butuh suasana komunikasi yang terbuka dan menyenangkan. Selama ini perusahaan menjembataninya lewat aktivitas “team building”, tetapi PUBG terbukti lebih efektif.

Pada Desember 2018 diketahui user PUBG versi mobile sudah lebih dari 200 juta dengan 30 juta orang yang aktif setiap harinya. Angka itu belum termasuk pemain yang berasal dari China, serta pemain yang menggunakan platform semacam Xbox, PC, dan PS4. Jumlah keseluruhan pemain PUBG terakhir kali diumbar pada Juli 2018, yakni 400 juta di seluruh dunia dan lintas platform. Saat ini angka itu bisa jadi berlipat ganda.

Namun, seperti setiap hal lain yang pernah mencapai puncak, akan ada saatnya popularitasnya menjadi menurun. PUBG pun hampir pasti mengalami fase serupa, meski saat ini agaknya terlalu dini untuk memikirkan masyarakat jenuh dengan game tersebut.

Playerunknown’s Battlegrounds (PUBG) terpilih menjadi game terbaik dalam ajang tersebut. Ia berhasil mengalahkan Monster Hunter: World, Kingdom Come: Deliverance, Hitman 2, dan Assassin’s Creed: Odyssey untuk memenangi kategori Game of the Year.

Best Developer Game

“Best Developer terbukti menjadi kategori dengan persaingan paling ketat melihat jarak yang tipis di antara nominasi teratas,” ujar Valve. Ia melanjutkan bahwa pihaknya sengaja tidak memasukkan dirinya sendiri, yang memang berstatus sebagai pengembang game. Di samping itu, kategori pengembang terbaik memang jadi yang paling ‘gemuk’ ketimbang kategori lain, dengan 10 nominasi bersaing di dalamnya.

Valve mengatakan salah satu kategori yang paling diperebutkan adalah Pengembang Terbaik, yang membuatnya menambah jumlah nominasi menjadi sepuluh. Pada akhirnya, dimenangkan oleh CD Project Red, yang merilis Gwent: The Witcher Card Game dan Thronebreaker yang sangat baik: The Witcher Tales tahun lalu. Judul studio paling populer, The Witcher 3: Wild Hunt 2016, memenangkan penghargaan Lingkungan Terbaik.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *