Musik ternyata bisa membantu meningkatkan produktivitas dan juga bisa mengurangi tingkat depresi seseorang. Tetapi lewat media apa musik bisa terdengar lebih baik? Apakah mendengarkan musik via headphone adalah yang terbaik? Apa via Speaker? Lantas mana yang lebih enak?
Sebagian orang mungkin lebih enjoy mendengar dentuman musik yang keras dan lantang melalui speaker. Sedangkan sebagian lagi memilih mendengarkan musik secara intim lewat sepasang headphone.
Tetapi sebenarnya apa yang spesial dari headphone yang menyebabkan secara teknis mengeluarkan suara yang lebih baik? Dalam beberapa hal, terutama aspek psikologis, seolah-olah ada soundtrack hidup ketika mendengarkan musik melalui headphone.
Ketika bepergian, jogging, atau sekedar berjalan-jalan, musik bisa diatur sesuai dengan mood dan irama yang sedang berlangsung.
Jadi, denger musik via Headphone apakah yang terbaik?
Nyatanya, musik benar-benar terdengar berbeda melalui headphone bagi sebagian orang. Alasannya yaitu ada speaker kecil di headphone begitu dekat dengan gendang telinga, dan desain headphone atau earbud dengan isolasi suara yang sebagian atau total, mengarahkan gelombang suara langsung ke saluran telinga.
Hal ini menciptakan sebuah pengalaman mendalam yang memungkinkan pendengar untuk menikmati kualitas detail suara dari sebuah lagu. Demikian juga cara otak kita merasakan suara yang bisa membuat suatu perbedaan.
Carroll Moore dari Audio46.com menyatakan bahwa dari sudut pandang teknis, yang terjadi ketika apa yang dikenal dengan istilah “sound-staging“.
Otak memahami bahwa jika Anda mendengar suara menuju kiri, telinga kiri akan mendengarnya beberapa detik sebelum kanan (delay). Oleh karena itu, jika suara yang terdengar di antara telinga dalam sebuah audio campuran, otak Anda akan memahami suara yang masuk dari suatu titik yang tetap di dalam ruang.
Inilah yang membantu untuk menciptakan efek 3D dari suatu rekaman musik.
Apa yang Terjadi di Antara Telinga
Dengan memanfaatkan kemampuan otak untuk tepat menempatkan suara dalam sebuah ruang, menjadikan kita seolah-olah berada di sebuah gedung konser besar sambil mendengarkan orkes simfoni, atau dikelilingi oleh para musisi berkelas yang sedang memainkan musik dari jarak dekat.
Music EDM dapat membangkitkan “denyut” dari satu telinga ke yang lain untuk efek yang sangat memuaskan atau dikenal dengan istilah “eargasm”
Suatu efek sonic yang khas dapat didengar lebih mudah dengan menggunakan headphone.
Di sisi lain, speaker sebenarnya menciptakan realitas yang lebih baik. Untuk alasan ini, Seorang engineer audio lebih suka mendengarkan hasil akhir produksi musik mereka mereka melalui speaker, bukan lewat headphone.
Headphone terlalu dikontrol sehingga tidak mungkin untuk memprediksi musik apa yang akan terdengar.
Ketika kita merasakan suara alam di sekitar kita, telinga kita tidak terisolasi. Suara sedang “dijemput” pada waktu yang sama oleh kedua telinga kita, dan kita umumnya akan menganggap hal itu lebih menyerupai speaker.
Hal ini juga bukan hanya tentang sumber gelombang suara dan telinga kita. Bagaimana kita mendengar hal-hal dipengaruhi oleh cara gelombang memantul dari dinding dan struktur di sekitar kita, yang mengakibatkan suara menjadi sedikit terdistorsi tergantung pada di mana kita sedang mendengarkan.
Apa yang kita dengar melalui speaker ini menjadi tidak jelas dan tepat, tapi itu adalah pengalaman pendengaran yang lebih alami.
Bukan Patokan yang General
Pada akhirnya, kebanyakan penikmat musik atau audiophiles setuju bahwa ada waktu dan saat tersendiri dimana menikmati sebuah lagu atau musik baik memakai headphone atau speaker.
baca juga: 6 Jenis Musik Yang Bikin Kita Lebih Produktif
Menikmati keintiman detail sebuah lagu akan menjadi pengalaman tersendiri, tetapi jika menggunakan speaker, efek dentuman musik akan jauh lebih terasa.