Hikmah Yang Bisa Dipetik Dari Kegagalan

Kegagalan adalah suatu yang sangat wajar dan normal terjadi di dalam kehidupan. Menjadi gagal tak bisa dipungkiri pasti akan menimbulkan dampak negatif yang memiliki konsekuensi merugikan. Jangan larut dalam kesedihan, sudah saatnya kita melihat hikmah yang bisa dipetik dari kegagalan.

Pada kenyataannya, kegagalan adalah suatu proses sebagaimana halnya dengan suatu keberhasilan. Kegagalan juga berarti memberi kita lebih banyak peluang untuk bisa tumbuh, bangkit, berkembang, dan benar-benar mempelajari sesuatu yang baru. Karena “Pertumbuhan dan kenyamanan tidak bisa hidup berdampingan”

Dengan berkembang, berarti kita bersedia mengambil risiko dan mampu berkembang. Bisa jadi, satu-satunya cara untuk berkembang dan berubah adalah mengalami kegagalan.

Di sisi lain kesuksesan mungkin bisa mendorong evolusi dan perubahan. Namun untuk mencapai titik itu, kita harus mengalami banyak sekali kegagalan yang bertujuan untuk menampilkan apa sih “big picture-nya”.

Kegagalan tidak menghancurkan atau menghapus seseorang. Menjadi gagal merupakan suatu lecutan untuk melakukan  kesempatan kedua sebaik mungkin.

Kegagalan meningkatkan pertumbuhan mental, emosional dan fisik. Yakinlah peluang kedua di masa depan pasti akan berhasil. Coba ubah cara berpikir dengan konsep dan paradigma yang baru.

Terkadang kita ingin meraih kesuksesan terjadi sekarang juga. Tapi kenyataannya, siapa pun yang sukses juga mengalami banyak kegagalan. Dan karena itulah  mereka berhasil: percobaan, kesalahan, percobaan ulang dan ulangi lagi, kesuksesan.

Belajar dari Kesalahan

Poin penting dari kegagalan adalah kita belajar dari kegagalan itu sendiri. Jika kita memberi kekuatan pada kegagalan kita, kita tidak akan pernah melakukannya lagi dan itu adalah respons yang fatal. Tidak pernah mencoba lagi berarti menyerah begitu saja.

Memang kegagalan dapat menutup dan mengecilkan hati kita. Selain itu bisa  menyebabkan kita kehilangan tujuan dan kreativitas kita.

Jadi cobalah untuk menjadikan kegagalan sebagai bagian dari setiap kisah sukses. Hal itu merupakan batu loncatan menuju pencapaian tujuan yang sangat kita idam-idamkan.

Penulis Elizabeth Gilbert mengatakan suatu transformasi hanya dapat terjadi di reruntuhan atau kepingan-kepingan. Jadi coba bangun kembali reruntuhan tadi dan restrukturisasi pola pikir terhadap suatu kegagalan.

Berikut adalah 13 alasan mengapa kita harus belajar dari kegagalan:

1. Cara Baru Muncul dari Kegagalan

Menjadi gagal harus dilihat sebagai peluang untuk membuat cara atau rute baru. Jika merasa gagal dalam suatu hal, buatlah jurnal atau lakukan refleksikan diri agar muncul ide atau cara yang lebih segar.

Daripad berlarut-larut dengan kegagalan, lebih baik bangkit dan membuat rute atau jalur lain dan mencoba lagi. Kita akan mendapatkan wawasan baru dan arah berbeda yang bisa membuat kreativitas kita muncul.

Terkadang hidup mengalihkan jalan kita dan kita harus bisa beradaptasi. Kegagalan juga dapat mengalihkan jalur kita, jadi beradaptasilah dan berdamai dengannya. Dengan memiliki pendekatan yang berbeda akan membawa kita ke tempat yang berbeda, arah dan hasil yang berbeda.

2. Bisa Mengidentifikasi Apa yang Bekerja dan Apa yang Tidak

Menjadi gagal bisa membantu kita mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak. Kemudian kita akan melakukan evaluasi dan muali melakukan pendekatan  yang berbeda dari sebelumnya.

Setelah kita tahu dimana letak kegagalnya, kita akan memiliki kesempatan lain untuk melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda. Dengan dalam mencoba sesuatu lagi dan menyadari apa yang salah sebelumnya, akan muncul evolusi di dalam diri kita

3. Memperoleh Ilmu Baru

Menjadi gagal jangan melulu disamakan dengan kerugian. Sebaliknya, mereka bisa kegagaln bisa menjadi suatu keuntungan tersendiri.

Untuk mencapai titik tertinggi dalam karier kita, kita harus gagal dalam rangak untuk mendapatkan pengetahuan atau perspektif baru. Kegagalan memperluas pikiran kita dan mendorong pertumbuhan di berbagai aspek kehidupan kita.

Berilah izin kepada diri sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Dengan demikian, kegagalan tidak dapat dianggap sebagai sebuah kemunduran, melainkan akan menjadi lompatan besar menuju kesuksesan.

4. Berbenah untuk Kesempatan Kedua

Menjadi gagal hanya dapat menjadikan kita melakukannya berualng kali atau yang disebut peluang kedua. Berhenti dan menyerah adalah hal paling fatal. Jangan biarkan menipisnya motivasi, dorongan, dan disiplin membuat kita mengangkat bendera putih. Memang kegagaln saat ini kegagalan sulit diterima. Tetapi apabila kita berani mencoba lagi, akan mempromosikan suatu pertumbuhan.

Selalu tanam dalam benak kita bahwa akan ada peluang dan peluang lain. Anggaplah kegagalan akan mengatur kita untuk sukses di masa depan yakinlah pintu kesempatan kedua selalu terbuka lebar.

5. Mental Makin Teruji

Manfaat lain dari menjadi gagal adalah mental kita akan semakin teruji secara emosional dan seimbang. Kita akan siap untuk mengatasi setiap tantangan yang menghadang dengan lebih dewasa.

Pola pikir adalah kunci terpenting dalam situasi tertentu di mana kegagalan terjadi. Jadikan itu sebagai penguat mental kita sehingga lebih tangguh di kemudian hari.

6. Ketahanan Emosional Terbangun

Ketahanan emosional berarti kita tidak menjadi gila dan hancur akibat adanya suatu keterpurukan. Bagaimana cara kita  merespons situasi, peristiwa, dan kegagalan menentukan di mana kita akan berakhir di masa depan.

Bereaksi dengan tidak rasional hanya akan merugikan diri kita sendiri. Semakin cepat kita bisa menerima adanya suatu kegagalan maka semakin cepat kita mampu bergerak maju ke hal-hal besar yang ingin kita capai.

7. Bisa Menginspirasi Orang Lain

Menjadi gagal bisa jadi akan menjadi sebuah kisah yang akan dikenang selamanya. Karena dengan banyaknya kegagalan yang terjadi maka suatu saat dapat memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mengambil hikmah dari kegagalan yang kita alami.

Banyak pengusaha dan entrepreneur sukses yang bisa meraih kesuksesan setelah mereka gagal berkali-kali. Ada penulis, seperti J.K. Rowling, yang telah ditolak berulang kali sebelum menjadi penulis.

Tidak ada yang menjadi ‘seseorang’ tanpa pernah gagal terlebih dahulu.

Ingatlah itu.

8. Cara Baru Muncul Akibat Kegagalan

Persiapan dan manajerial yang baik adalah unsur utama yang diperlukan untuk bisa berhasil. Berita baiknya adalah menjadi gagal memaksa kita untuk mengatur ulang dan merestrukturisasi cara lama kita menjadi cara baru yang lebih brilian.

Dengan adanya cara yang baru, kita akan merasa lebih fresh  dan optimis. Kita akan dipaksa untuk me-reboot diri kita dan mengidentifikasi area mana yang perlu dibenahi. Perubahan baru ini akan meningkatkan rasa ingin tahu dan optimisme. Sehingga elemen itu menjadi kunci untuk kemajuan kita ke depannya.

9. Kegagalan Menyetel Ulang Fokus Kita

Dengan menjadi gagal, akan terlihat adanya perubahan dalam fokus dan perhatian kita. Dalam hal ini fokus dan perhatian kita terhadap detail menjadi dipertajam dan lebih tepat sasaran. Dengan pikiran dan pola pikir yang fresh kita dapat memvisualisasikan jalur yang lebih jelas ke arah mana kita harus pergi.

Menjadi gagal bisa menjadi kekuatan yang mampu mengembalikan pikiran, keinginan dan tindakan kita. Menyetel ulang fokus berarti muncul cara baru dan pendekatan baru, yang mungkin sebelumnya terabaikan.

10. Kegagalan Memperkuat Pola Pikir

Pola pikir yang lebih kuat memberikan stabilitas dan keseimbangan secara emosiona. Kemunduran dan kegagalan adalah bagian dari sifat dan pertumbuhan manusia.

Kita akan lebih dikenal apabila mampu bertindak sebagai pengambil risiko, seseorang yang gigih dan  kuat terlepas dari bagaimana hal-hal yang mengecewakan telah terjadi.

Rasa ingin tahu adalah pola pikir yang senantiasa ingin mengeksplorasi, membangun dan melakukannya lagi tanpa takut gagal di kemudian hari.

11. Mengalami Transendensi

Hikmah yang bisa dipetik dari kegagalan adalah adanya munculnya transedensi. Transendensi berarti “keberadaan atau pengalaman di luar tingkat normal atau fisik.” Para filsuf menggambarkan transendensi sebagai pendakian yang melampaui batas. Perbedaan antara gagal dan kesuksesan adalah hikmah apa yang bisa ambil dari keduanya.

Hanya kegagalan yang memungkinkan transendensi seperti itu terwujud, dan manifestasi ini terjadi dalam pikiran kita.

Hanya ketidakberhasilan yang bisa membawa kita menuju perubahan yang akan menghasilkan sesuatu yang monumental dan bisa mengubah hidup kita.1

12. Menjadikan Kita Ahli di Bidangnya

Percobaan dan kesalahan pada dasarnya mirip dengan sebuah eksperimen sains. Dalam hal ini ada suatu proses yang dinamakan trial and error.

Kesediaan kita adalah untuk terus berusaha dan melakukannya lebih baik lagi dari sebelumnya. Sama halnya seperti proses menggali kreativitas.

Sebagai orang yang kreatif, kita terus-menerus menguji sesuatu dan mengulanginya lagi. Setiap kali harus memulai atau mengulang sesuatu, pada percobaan kedua, kita akan menjadi lebih paham.

13. Pertumbuhan Mental dan Emosi

Menjadi gagal juga menghasilkan pertumbuhan mental dan emosional. Keingintahuan mendorong kita untuk lebih mengeksplorasi, melakukan banyak percobaan, memecahkan masalah, dan menemukan solusi.

Ketidakberhasilan memberi kita “dosis” pemberdayaan mental yang luar biasa. Pikiran dan persepsi kita tentang kegagalan dan keberhasilan akan lebih kuat di masa pertumbuhan ini.

Jika kita menganggap kegagalan akhir dari segalanya, kita akan merampok transformasi diri kita di kemudian hari.

Kesimpulan

Pada kenyataannya, keterpurukan bukanlah hal yang harus takuti, itu merupakan pembelajaran penting. Cobalah merefleksikan semua yang mengakibatkan suatu ketidakberhasilan jangan anggap kegagalan sebagai bencana dan akhir dari segalanya.

baca juga: Kegagalan Kunci Kesuksesan

Menjadi gagal adalah elemen penting yang akan memperkaya pengalaman dan wawasan kita.  Jangan hidup dalam ketakutan terhadap sesuatu yang bisa membuat kita semakin dekat dengan kesuksesan.

Demikian hikmah yang bisa dipetik dari suatu kegagalan. Semoga Membantu..

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *