Bekerja dari jarak jauh bisa jadi sesuatu yang menantang, dan mungkin memerlukan keseimbangan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Berikut ini adalah cara menyusun keseimbangan kehidupan kerja dalam pekerjaan jarak jauh.
Sebagai pekerja jarak jauh, gangguan dalam kehidupan pribadi bisa jadi mungkin tampak normal, mulai dari notifikasi email masuk hingga panggilan telepon dari bos saat makan malam keluarga. Gangguan ini berangsur-angsur masuk ke dalam hidup kita dan menjadi rutinitas, sehingga kita kehilangan waktu untuk memperoleh asupan waktu pribadi, yang tentunya bisa mengancam kesehatan mental kita.
Solusi yang tepat adalah menciptakan keseimbangan kehidupan kerja dengan membangun sistem yang memungkinkan kita memisahkan pekerjaan dari waktu pribadi. Berikut ini adalah tips mencapai keseimbangan kehidupan kerja dan kapan harus memprioritaskan waktu pribadi daripada pekerjaan dan sebaliknya.
1. Tetapkan Tujuan Harian
Dengan memetakan tujuan harian, kita dapat membuat sistem yang membantu kita memprioritaskan aktivitas dan menyelesaikan tugas. Dengan cara ini, kita tidak akan terlalu tergoda untuk tetap bekerja selama istirahat. Dengan menggunakan metode SMART, kita dapat menyusun teknik kerja yang mencegah kita mengalami kelelahan saat mencapai produktivitas maksimum.
Kita bisa mulai dengan menyusun strategi manajemen waktu dan mengurangi gangguan. Proses ini termasuk mengamati periode paling produktif kita dan memperbaiki lebih banyak pekerjaan di sekitarnya. Kita dapat membuat jadwal yang membantu kita mengikuti jadwal ini. Dan tentunya disiplin adalah faktor kunci atau penentu di sini.
2. Lacak dan Jadwalkan Durasi Bekerja
Selain menetapkan tujuan yang memberikan arahan untuk pekerjaan sehari-hari, melacak jumlah jam kerja akan menyelamatkan kita menjadi gila kerja. Kita perlu mengetahui jam kerja yang paling nyaman,dan kemudian mengukur berapa lama waktu yang bisa kita dedikasikan untuk bekerja. Kita dapat beristirahat sejenak untuk mengisi energi dan mengurus hal lainnya sebagai pekerja jarak jauh.
Cara lain untuk melakukan ini adalah dengan bekerja berjam-jam dalam sehari dan memberikan perhatian penuh pada pekerjaan. Jadi, kita dapat meluangkan waktu untuk teman dan keluarga atau mengurus kebutuhan kita di kemudian hari. Gunakan aplikasi-aplikasi yang berguna untuk melacak waktu dan tetap fokus saat bekerja.
3. Punya Batasan Yang Jelas
Memiliki batasan yang jelas untuk diri adalah tahu kapan tidak memeriksa email atau tugas kantor itu. Kita bisa menegosiasikan tenggat waktu yang lebih fleksibel untuk menghindari pekerjaan yang masuk ke waktu kita. Gunakan akhir pekan adalah untuk relaksasi dan menenangkan diri atau setidaknya pertimbangkan untuk mengisi ulang setidaknya satu hari.
Membuat batasan yang jelas juga termasuk mengetahui kapan mengatur pertemuan, menerima proyek, dan menaatinya. Namun, mungkin ada pengecualian seperti keadaan darurat. Hal penting tentang menetapkan batasan adalah menyadari saat batasan itu dilanggar, sehingga Anda bisa menebusnya.
4. Prioritaskan Tugas Yang Paling Penting
Kompilasikan semua tugas ke dalam satu file dan atur sesuai tingkat kepentingannya. Kita dapat mengaturnya berdasarkan tenggat waktu dan jumlah pekerjaan yang dibutuhkan. Metode ini akan membantu kita mengatur rutinitas harian. Kita dapat menggunakannya untuk tetap produktif dalam pekerjaan dan menjadwalkan waktu luang.
Kita dapat menggunakan alat penjadwalan dan aplikasi gratis untuk perencanaan tugas. Ini akan membantu untuk mengambil tugas satu per satu. Dalam kasus seperti ini, mungkin tergoda untuk melakukan banyak tugas, terutama ketika ada banyak hal yang harus dilakukan. Namun, aktivitas tersebut akhirnya merambah ke kehidupan pribadi kita. Dengan memprioritaskan setiap tugas, kita dapat memberikan perhatian penuh pada tugas yang lebih penting dan menyimpan tugas yang lebih mudah untuk nanti.
5. Cabut Dari Pekerjaan Saat Jam Pribadi
Belajar melepaskan diri dari pekerjaan akan menjadi nilai tambah yang besar bagi kesehatan kita, dan kita harus berani melakukannya. Saat istirahat, tahan keinginan untuk memeriksa aplikasi-aplikasi terkait pekerjaan. Atau jika perlu mengunistal aplikasi kerja dari smartphone dan batasi untuk komputer kantor. Terkadang, kita perlu mematikan ponsel dan beristirahat. Dengan cara ini, kita dapat membalas email kantor hanya selama jam kerja.
Metode ini terlihat kaku, tetapi secara efektif membantu membangun struktur yang lebih baik dan mencegah kejenuhan. Selain itu, ini akan memberikas rasa kendali atas waktu dan membantu membangun ketahanan yang lebih baik. Kita dapat mengganti pekerjaan dengan hobi lain untuk menghindari godaan untuk kembali bekerja. Selain itu bisa juga mematikan notifikasi kerja dan meninggalkan ruang kerja.
6. Hindari Jebakan Perfeksionisme
Cobalah untuk tidak terjebak dalam memperbaiki ketidaksempurnaan sekecil apa pun. Bagaimana kalau melakukannya saat kita segar kembali dan bukan dikerjakan waktu itu.
Bagi beberapa orang lainnya, jebakan perfeksionisme membuat mereka merasa bisa melakukannya dengan lebih baik. Namun, ada baiknya memiliki mata kedua dan tangan ekstra untuk menyelesaikan proyek. Jika kita biasa jatuh ke dalam perangkap ini, cobalah untuk menurunkan tekanan yang kita berikan pada diri sendiri dan minta bantuan atau mendelegasikan ke orang lain.
7. Belajar Mendelegasikan Pekerjaan
Belajar melakukan pekerjaan outsourcing bisa jadi cara untuk menghindari jebakan perfeksionisme. Saat mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, ingatlah bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan itu secara berbeda dari Anda. Langkah ini juga mengharuskan kita untuk memiliki kepercayaan penuh pada rekan kerja yang mengerjakan pekerjaan tersebut.
Cobalah untuk menghindari menganalisis proyek secara berlebihan saat mereka mengirimkannya kepada kita. Kita harus memprioritaskan menyelesaikan pekerjaan pada tingkat yang mengesankan daripada terobsesi dengan kesempurnaan. Mendelegasikan pekerjaan memberi kita fleksibilitas dan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam kerangka waktu yang lebih singkat. Oleh karena itu, kita akan merasa kurang terdorong untuk bekerja di luar jam kerja.
8. Aktif Terlibat dalam Kegiatan Waktu Luang di Luar Pekerjaan
Kebanyakan orang mencari pekerjaan yang memberi mereka rasa kepuasan. Dengan demikian, mereka terjebak dalam perangkap hidup untuk bekerja bukan sebaliknya. Pekerjaan seharusnya menyediakan sarana untuk mencari nafkah dan memiliki kehidupan yang baik. Namun, jika kita asyik dengan begitu banyak pekerjaan, mungkin tidak akan pernah ada waktu untuk ini.
Kita harus menemukan cara untuk merapikan dan menemukan kepuasan di luar pekerjaan. Beri diri kita waktu untuk istirahat dan mengembalikan energi untuk pekerjaan selanjutnya. Cobalah bermain game, menonton film, atau berolahraga. Menemukan kepuasan di luar pekerjaan utama kita membantu mengurangi kecenderungan kita menjadi gila kerja.
9. Minimalkan Kebocoran Waktu
Dengan mengetahui dengan siapa waktu dihabiskan dan kegiatan apa yang harus dilakukan, kita akan dapat mengidentifikasi apa saja yang membuat waktu kita menjadi boros. Kegiatan yang menghabiskan waktu luang atau, lebih buruk lagi, menyebabkan ketidakseimbangan dalam jadwal kerja, perlu disingkirkan.
KIta mungkin tidak akan pernah mencapai keseimbangan kehidupan kerja jika kita menghabiskan seluruh waktu dan mencoba tersedia untuk semua orang dan setiap aktivitas. Salurkan energi dengan hati-hati ke area yang akan memberikan hasil positif. Manajemen waktu dan disiplin adalah kualitas penting yang kita butuhkan untuk membatasi pemborosan waktu.
Kesimpulan
Bekerja jarak jauh memungkinkan kita lebih fleksibel dan membuat kita tetap memegang kendali atas kehidupan kita. Namun, memiliki lebih banyak waktu luang tanpa struktur yang jelas dapat menyebabkan kita mencampuradukkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jika kita ingin menjalani kehidupan terbaik kita sebagai pekerja jarak jauh, kita bisa mulai dengan mempelajari cara menyesuaikan diri dengan bekerja dari rumah. Langkah-langkah di atas semoga membantu menikmati manfaat bekerja jarak jauh sepenuhnya.