Agar Tidak Terjebak Hutang, Simak 3 Kebiasaan Berikut

Sesungguhnya jatuh ke dalam jebakan atau perangkap hutang itu sangatlah mudah. Tapi membayar hutang lah yang jauh lebih sulit. Jadi jangan sampai hidup kita semakin susah akibat terjebak hutang yang bertumpuk-tumpuk.

Di masa sekarang ini, sudah banyak orang yang terjebak pada situasi berhutang dari berbagai pihak. Apalagi sekarang juga marak adanya pinjaman online. Bahkan sebagian besar orang menganggap berhutang sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Hutang dapat menumpuk karena sejumlah alasan, tetapi khususnya bermasalah ketika orang melakukan banyak pembelian besar tanpa memperhatikan konsekuensi ke depannya.

Membeli sesuatu dan menghabiskan uang hanya untuk memenuhi nafsu keinginan semata akan menjadikan kita menghadapi masalah besar di kemudian hari.

Begitu utang menumpuk, pembayaran bunga dan biaya saja sudah cukup memberatkan kita. Ini adalah tantangan yang sulit, tetapi jika kita sanggup menghindari perangkap atau jebakan untuk berhutang, maka itu sangatlah luar biasa.

Hutang Adalah Kata yang “Kotor”

Terlalu banyak berhutang dan bahkan melebihi dari penghasilan yang kita dapatkan tentunya akan menurunkan skor kredit kita.

Pembayaran yang terlambat atau terlewati dapat memperburuk keadaan. Ketika kita dihadapkan dengan risiko kredit yang buruk, maka itu akan menjadi lebih sulit untuk melakukan pinjaman di masa yang akan datang.

Pemberi pinjaman akan mencari alasan sehingga membuat kita  membayar suku bunga yang jauh lebih tinggi.

Tetapi, bukan hanya pemberi pinjaman yang melihat skor kredit. Siapa pun yang menganggap risiko kredit kita tinggi dapat menagih dengan tarif yang lebih tinggi atau menolak memberikan pelayanan kepada kita.Selain itu skor kredit yang bagus bisa membuat peluang kita mendapatkan uang untuk membayar utang kita sebelumnya.

3 Startegi untuk Mengelola Hutang

Menghindar untuk berhutang terkadang sulit dihindari, tetapi penting untuk berpikir ke depan ketika kita hendak melakukan pembelanjaan dengan nilai yang besar. Dengan disiplin yang tepat dan tiga kebiasaan sederhana berikut, niscaya kita dapat menghindari hutang sambil menikmati hal-hal yang lebih baik lainnya

1. Belilah Apa Yang Mampu Kita Beli

Belilah Apa Yang Mampu Kita Beli

Untuk menentukan berapa besar pembelian yang sanggup kita beli, buatlah anggaran bulanan. Pertama, hitung berapa banyak penghasilan bersih kita setiap bulan. Setelah Anda mendapatkan angka itu, tambahkan pengeluaran yang harus rutin dibayar. Dengan hal itu maka kita akan tahu “kebutuhan” kita.

Kebutuhan itu harus cicilan rumah, pinjaman mobil, utang kartu kredit, dan hutang lainnya. Kita juga dapat menyertakan biaya utilitas seperti listrik dan PDAM, serta biaya logistik sehari-hari.  Jika tagihan bervariasi dari bulan ke bulan, seperti bahan makanan atau utilitas, buatlah rata-rata tiga tagihan terakhir untuk membuat taksiran angka perbulannya.

Pastikan semua kebutuhan dasar sanggup dicukupi setiap bulan, Sehingga kita dapat merasa nyaman untuk menabung sisa uangnya,

2. Membuat Lebih dari Satu Akun

Membuat Lebih dari Satu Akun

Tips selanjutnya agar tidak terjebak hutang adalah buatlah banyak Akun, sebagai media yang membatasi keinginan kita. Pertimbangkan untuk membuat akun terpisah untuk berbagai area anggaran yang sudah dibuat. Siapkan satu akun untuk mengelola biaya kebutuhan hidup, satu akun untuk utilitas dan satu akun lagi untuk logistik.

Dengan melakukan pembagian ini, maka tidak akan memungkinkan kita melebihi anggaran bulanan untuk setiap kategori sambil secara hati-hati melacak pola pengeluaran di berbagai aspek.

Jika kita ingin melakukan pembelian/pembelanjaan besar, buka akun terpisah untuk menabung demi pembelian itu. Buat setoran gaji ke masing-masing akun itu. Setelah mencapai dana yang cukup maka kita akan sanggup melakukan pembelian itu.

3. Buatlah Komitmen dan Taati Itu

Buatlah Komitmen dan Taati Itu

Penting bagi kita untuk memberikan insentif untuk memenuhi tujuan keuangan. Tentu kita bisa mempertimbangkan untuk melakukan pembelian besar untuk tujuan hidup.

Misalnya, kita dapat menghargai diri sendiri dengan sepasang sepatu lari baru jika kita dapat berkomitmen untuk mengunjungi gym setidaknya 15 kali di bulan berikutnya.

Pendekatan ini memastikan kita benar-benar berkomitmen terhadap pembelian besar yang sudah dilakukan. Selain itu akan memberikan kita waktu yang cukup untuk menyisihkan uang untuk pengeluaran itu. Pastikan tujuan keungan kita bisa terukur dan nyata sehingga kita dapat secara pasti tahu kapan saatnya untuk melonggarkan isi dompet.

baca juga:6 Kebiasaan Orang Sukses Mengatur Keuangan Pribadi

Kesimpulan

Yang perlu diingat adalah gunakan segala sesuatu secara wajar dan bijaksana, kartu kredit adalah alat luar biasa yang memungkinkan orang untuk menutupi pengeluaran saat kekurangan dana. Tapi, ketika hutang masih ada, memaksimalkan kartu kredit akan menimbulakan suatu bencana baru.

Dengan merencanakan segala sesuatu ke depan, maka kita dapat melakukan pembelian- pembelian dengan nilai yang besar tanpa menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok kita. Apakah kita menginginkan mobil baru atau gadget terkini, pastikan dulu apakah kita sanggup membayar atau memenuhi kebutuhan pokok kita di keesokan harinya. Sehingga kita tidak akan terjerembab pada terjebak hutang yang besar.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *