Sekarang Anda sudah mengetahui tanda-tanda rasa bersalah sebagai orang tua, berikut adalah delapan tips untuk mengatasinya.
1. Turunkan Tingkat Stres Anda atau Temukan Kegiatan Penghilang Stres
Ini mungkin melibatkan menyisihkan waktu untuk diri sendiri, yang mungkin awalnya menimbulkan lebih banyak rasa bersalah. Ingatkan diri Anda bahwa Anda akan lebih tenang, terpusat, dan bahagia ketika Anda memenuhi kebutuhan Anda sendiri.
Ada alasan mengapa pramugari di pesawat selalu mengingatkan orang tua untuk mengenakan masker oksigen mereka terlebih dahulu sebelum membantu anak-anak mereka! Anak-anak perlu melihat bahwa orang tua mereka merawat diri sendiri agar mereka memahami bahwa mereka adalah bagian dari keluarga yang semua anggotanya sama pentingnya. Ini membantu menghindari kecenderungan untuk merasa berhak atas perhatian berlebih.
Selain itu, ini juga membantu kita keluar dari mode bertahan hidup yang sering memicu reaksi berlebihan dan kemarahan. Apakah perawatan diri Anda melibatkan yoga, meditasi, olahraga, berkumpul bersama teman, atau sekadar membaca buku, luangkan waktu untuk diri Anda sendiri. Anda pantas mendapatkannya, dan semua orang di rumah akan lebih baik karenanya.
2. Tetapkan Aturan yang Jelas untuk Waktu Bekerja
Pernahkah Anda merasa bahwa ketika Anda fokus untuk mengirim email pekerjaan, anak-anak justru terlihat lebih ribut dan membuat Anda cepat merasa kesal?
Otak kita hanya bisa fokus pada beberapa hal sekaligus, itulah sebabnya sering kali kita kesulitan untuk mengelola tanggung jawab sebagai orang tua dan pekerjaan pada saat yang sama. Hasilnya, kita mungkin akan marah—dan rasa bersalah pun akan muncul!
Jika Anda tidak bisa memisahkan antara pekerjaan dan keluarga (seperti kebanyakan dari kita), cobalah menetapkan aturan yang jelas untuk waktu bekerja Anda. Apakah itu terkait kontrol volume, kapan Anda tersedia, atau proses untuk mendukung penyelesaian masalah secara mandiri, perhatikan apa pemicu stres Anda dan pecahkan masalah tersebut bersama keluarga.
Dengan semakin banyaknya orang yang bekerja dari rumah, ini menjadi fokus utama dan memerlukan perencanaan serta upaya yang terus-menerus.
3. Pelajari Berbagai Gaya Pengasuhan
Luangkan waktu untuk mempelajari gaya pengasuhan dan disiplin yang Anda rasa adil dan sesuai dengan nilai-nilai Anda. Sebagian besar buku dan situs web pengasuhan menawarkan contoh konkret dan implementasi sehingga Anda bisa merasa lebih siap dan memiliki kendali atas reaksi Anda.
4. Tunjukkan Dukungan Tulus kepada Anak Anda (Bahkan dalam Perceraian)
Di Indonesia, adalah hal yang umum bagi orang tua untuk ingin menjadi yang lebih disukai setelah perceraian. Namun, yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak adalah stabilitas, keandalan, dan minat aktif dari kedua orang tua dalam apa yang mereka pedulikan. Dukung minat dan hobi mereka, dan biarkan mereka mengajarkan Anda tentang hal tersebut.
Anda bisa menunjukkan cinta tanpa syarat kepada mereka dan menetapkan harapan serta batasan yang sesuai dan adil.
Menghabiskan uang untuk perjalanan mewah ke Bali atau Singapura mungkin akan memberikan kebahagiaan sesaat, tetapi minat yang berkelanjutan akan lebih memperkuat hubungan Anda dengan anak. Sebagai anak dari orang tua yang bercerai, saya bisa melihat dengan jelas ketika orang tua saya bertindak karena rasa bersalah daripada karena minat atau cinta yang tulus.
5. Sisihkan Waktu Satu Lawan Satu dengan Anak Anda
Luangkan waktu khusus untuk bersama anak Anda dan fokus sepenuhnya pada mereka. Jelaskan aktivitas atau kerangka waktunya, sehingga anak Anda memiliki harapan yang jelas.
Meskipun kita ingin menghabiskan sepanjang hari bersama mereka, kita sering tidak bisa. Jadi, membantu memberikan waktu mulai dan berakhir yang jelas, dan di akhir waktu, ungkapkan betapa Anda menikmati waktu bersama dan atur aktivitas berikutnya sehingga menjadi rutinitas yang menyenangkan.
6. Katakan Secara Jujur Bagaimana Perasaan Anda
Katakan Anda minta maaf, dan beri tahu serta tunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda mencintainya selalu, apa pun yang terjadi, terutama setelah mereka melakukan kesalahan. Ini penting tetapi juga lebih sulit dari yang terdengar.
Kita menjadi contoh bagi anak-anak kita, jadi mengakui ketidaksempurnaan kita sendiri dan bagaimana kita memproses, melanjutkan, dan mengakui kesalahan kita adalah hal yang penting.
Kita mungkin sering mengatakan kepada anak-anak bahwa kita mencintai mereka, tetapi mereka perlu mendengarnya terutama ketika mereka membuat kesalahan. Ketika Anda kesal di lain waktu, cobalah untuk mengungkapkan dengan lantang apa yang Anda lakukan untuk memproses emosi Anda.
Misalnya, saya memberi tahu anak-anak saya bahwa saya merasa kewalahan dan membutuhkan beberapa menit untuk diri sendiri. Saya juga berterima kasih kepada mereka karena menghormati hal itu sehingga saya bisa merasa lebih baik dan menjadi diri terbaik saya.
Versi Anda mungkin berbeda, tetapi pertimbangkan untuk melakukan “reset” cepat selama masa stres agar Anda bisa melanjutkan aktivitas dengan lebih baik.
7. Latih Belas Kasihan pada Diri Sendiri
Sebagai orang tua, kita sering kali pandai berbelas kasih kepada anak-anak kita. Maka, maafkanlah diri Anda sendiri seperti Anda memaafkan anak-anak Anda, terbuka terhadap pertumbuhan diri Anda sendiri seperti Anda mendukung pertumbuhan anak Anda, dan cintailah diri Anda dengan cinta tanpa syarat yang sama seperti yang Anda berikan kepada anak-anak Anda.
Cobalah menutup mata, rasakan cinta di hati Anda untuk anak-anak Anda, dan bayangkan Anda menyelimuti diri Anda dalam cinta tersebut.
8. Tegaskan Peran Anda sebagai Orang Tua
Terimalah peran Anda sebagai orang tua, bukan sekadar teman. Lakukan apa yang menurut Anda terbaik untuk anak Anda, meskipun mereka tidak menyukainya. Mereka akan berterima kasih nanti.
Kesimpulan
Apa akibatnya jika tidak melepaskan rasa bersalah? Kebahagiaan sebagai orang tua tidak akan terwujud dan rasa bersalah itu sendiri bisa menjadi beban lain yang harus ditanggung.
Pengasuhan sering kali digambarkan sebagai pekerjaan paling sulit di dunia. Ini juga merupakan kesempatan untuk mengalami cinta paling mendalam di dunia ini dan membuka diri Anda untuk pengalaman yang akan memungkinkan Anda tumbuh dan berkembang.
Anak-anak kita ada di sini untuk mengajari kita sama seperti kita ada di sini untuk mengajari mereka. Apa saja momen ketika Anda merasa bersalah sebagai orang tua? Apa yang dikatakannya kepada Anda? Dengarkan, tanggapi, rencanakan, dan lepaskan.