7 Pelajaran Hidup yang Saya Pelajari tentang Kesuksesan, Kebahagiaan, dan Kreativitas.

Baru-baru ini saya merenungkan dua tahun terakhir dalam hidup saya dan hal-hal yang telah saya pelajari. Saya tidak merasa bosan, mencari jati diri, atau terguncang setelah mengalami kekalahan; saya hanya ingin berkembang dan berefleksi. Saya percaya bahwa sangat penting untuk mengenali kesuksesan, kegagalan, gairah baru, penemuan, dan sebagainya. Tidak merefleksikan kehidupan dan pengalaman kita adalah kesempatan yang terlewatkan untuk pertumbuhan dan pembelajaran.

Saya hendak menuliskan pelajaran-pelajaran ini dalam buku harian saya ketika saya ingat bahwa kita hidup di era berbagi informasi dan kolaborasi, jadi saya merasa mempostingnya di sini akan memperluas signifikansi dan manfaatnya di luar keuntungan pribadi saya, yang luar biasa.

Jadi, tanpa basa-basi lagi, berikut ini adalah beberapa hal yang saya pelajari akhir-akhir ini:

Fokus pada proses, bukan pada hasil.

Srikumar Rao dengan tepat mengungkapkan sudut pandang ini. Dia menjelaskan bahwa kita gagal karena kita memfokuskan usaha kita pada hasil akhir (hal atau keadaan yang kita inginkan) daripada proses itu sendiri. Ketika seorang balita belajar berjalan, ia benar-benar fokus pada prosesnya daripada hasilnya. Keberhasilan adalah hasil yang tidak diantisipasi namun sangat mungkin terjadi.
Kegagalan adalah petunjuk, bukan tanda berhenti.
Ketika Anda membentur tembok dan segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, tidak ada yang mengatakan kepada Anda, “Di sinilah Anda harus berhenti karena gagal”. Kegagalan menunjukkan, “Metode ini dan hasil yang diharapkan tidak sesuai.” “Cobalah metode lain.”

Penolakan adalah pendorong, bukan penurun semangat.

Ketika lamaran kerja, ide, proyek, inovasi, atau proposal Anda ditolak, jangan buang waktu untuk merasa sedih karenanya. Jangan tersinggung; ini bukan tentang Anda. Tamparan di wajah itu adalah peringatan bagi Anda untuk mengumpulkan barang-barang Anda dan terus bergerak. Banyak hal yang ditolak setiap detiknya. Jadi berhentilah meributkannya dan lanjutkan hidup Anda!
Kebahagiaan bukanlah tujuan, tapi perjalanan.
Kita sering mengasosiasikan kebahagiaan dengan mendapatkan sesuatu yang saat ini tidak kita miliki. Kesulitannya adalah kita membangun model mental yang salah di mana kita mengasosiasikan kebahagiaan dengan sesuatu yang belum terjadi. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan permanen, bukan kebahagiaan. Kebahagiaan terjadi ketika kita menerima dan menikmati segala sesuatu apa adanya. Ini adalah tentang mengambil langkah mundur dan menikmati perjalanan, daripada mengharapkannya berakhir di tempat tujuan.

Pikiran vs Hati = Gejolak; Pikiran + Hati = Kebijaksanaan.

Biarkan hati Anda berbicara lebih banyak; hati Anda lebih pintar daripada yang Anda yakini. Anda bisa mendapatkan informasi dan sepandai apapun yang Anda inginkan, tetapi jika pikiran Anda tidak selaras dengan hati Anda, Anda akan membuang banyak energi dalam pergulatan internal. Kebijaksanaan benar-benar telah mencapai titik di mana Anda dapat menyeimbangkan pengetahuan dan kecerdasan Anda dengan hati Anda. Murni dan sederhana.

Jika Anda ingin menjadi kreatif, berhentilah mencoba untuk menciptakan.

Kreativitas melibatkan penerimaan bahwa Anda mungkin tidak selalu menjadi pencipta, tetapi lebih sebagai penyalur energi kreatif yang lebih besar. Dalam tulisan sebelumnya, saya menyamakan proses kreatif dengan dualisme Yin dan Yang. Proses ini memiliki sisi generatif, yang melibatkan curah pendapat dan bermain-main dengan konsep. Hal ini membutuhkan tindakan dan usaha. Tetapi ada juga bagian reseptif, yang sering kali kita abaikan. Ini bersifat pasif, intuitif, dan tidak memerlukan aktivitas selain penerimaan murni. Jika Anda berhenti pada tahap generatif dari proses ini, Anda akan memiliki siklus kreatif yang tidak lengkap, yang akan menjadi lebih tidak sempurna saat Anda mencoba lebih banyak lagi. Jadi berhentilah mencoba.
Rasa syukur adalah minuman energi untuk jiwa.
Berterima kasihlah kepada alam semesta setiap pagi. Apresiasi dan penghargaan adalah pendorong suasana hati yang instan, tidak seperti kecemasan, cemoohan, dan rasa jijik, yang membebani Anda dan membuat Anda bosan. Ujilah. Bersyukurlah untuk setidaknya satu hal sepanjang hari Anda. Hal ini akan mendorong Anda untuk menghargai keseimbangan hidup yang rumit dengan kedalaman dan perspektif yang lebih besar.

Jadi, apakah ada di antara hal ini yang sesuai dengan Anda? Ini adalah milik saya; hal-hal yang muncul dalam pikiran saya saat saya merenungkan pengalaman saya. Apakah Anda memiliki daftar yang sebanding? Jika ya, silakan tinggalkan beberapa pandangan dan pengalaman Anda di kolom komentar. Saya jamin bahwa jika kita semua berpikir dan kemudian memberikan pendapat, kita akan menjadi lebih baik.

Terima kasih atas waktu Anda, dan silakan bagikan ini dengan orang lain yang Anda sayangi.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *