Kita semua pasti pernah mengalami stres. Dan bagaimana cara kita bisa mengatasi dan menghilangkan stres itu sendiri akan mempengaruhi tingkat kehidupan kita selanjutnya.
Mungkin kita sudah berusaha senantiasa untuk tidak terlalu stres, tetapi mungkin juga kita belum menemukan cara yang efektif untuk mengatasi stres.
Sebelum kita membahas cara mengurangi stres, terlebih dahulu kita bahas tentang apa itu stres.
Ternyata tidak ada definisi medis tentang stres. Para pakar kesehatan sering tidak setuju apakah stres adalah sebuah penyebab atau akibat dari suatu masalah.
Hal itu bisa membuat kita kesulitan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan stres sesungguhnya atau cara menghadapinya. Stres mempengaruhi kita dalam berbagai cara, baik secara fisik dan emosional, dan dalam berbagai intensitas.
Untuk sepenuhnya memahami apa itu stres, dapat dibagi menjadi dua kategori berbeda yang saling terkait:
Stres Emosional
Stres emosional adalah perasaan berada di bawah tekanan abnormal. Tekanan ini dapat datang dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari: seperti beban kerja yang tinggi, masa transisi dan adaptasi, adanya suatu argumen yang bertentangan atau kekhawatiran terhadap suatu hal. terkadang ada efek kumulatif dari masing-masing stresor yang saling berkaitan.
Dalam kondisi ini mungkin merasa gelisah atau kecewa, dan tubuh kemudian membuat respons stres. Reaksi tubuh terhadap keadaan emosi adalah pelepasan banyak hormon stres yang pada gilirannya, memengaruhi cara tubuh untuk merasakan, bergerak, dan merespons rangsangan eksternal. Selain itu juga dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, mengubah cara kita bersikap, dan membuat kita lebih emosi.
Stres emosional memiliki dampak fisik yang nyata pada tubuh. Ini karena reaksi tubuh terhadap pikiran dan bukan pada aktivitas fisik atau input sensorik eksternal.
Sebelum menjelajahi cara untuk mengurangi stres emosional, perlu ditekankan bahwa stres fisik harus diatasi terlebih dahulu. Ini karena stres emosional sering disebabkan oleh interaksi dengan orang lain atau situasi yang berada di luar zona kendali kita. Sederhananya, Anda tidak dapat mengubah situasi politik atau ekonomi, tetapi kita pasti bisa untuk berolahraga, makan teratur, dan tidur secukupnya.
Stres Fisik
Stres fisik adalah reaksi tubuh terhadap rangsangan eksternal yang memicu respons “hadapi atau lari” dan reaksi metabolisme tubuh terhadap apa yang dihirup, diminum, dan dimakan.
Stres fisik tidaklah buruk dan bisa sangat membantu. Misalnya, saat berolahraga menyebabkan stres fisik, tetapi itu juga ternyata mengurangi stres emosional.
Sebaliknya, makan junk food, minum alkohol atau minuman bergula, dan merokok atau menggunakan obat-obatan rekreasi semuanya merupakan pemicu stres fisik yang negatif.
Pada titik ini, mudah untuk melihat bahwa semua orang mengalami tekanan hingga berbagai tingkatan. Namun, ketika itu memengaruhi gaya hidup, kesehatan, dan kesejahteraan kita, penting untuk mengatasinya sesegera mungkin.
Berikut adalah 7 Cara Efektif untuk Mengurangi Stres
Berikut adalah 7 strategi praktis yang secara instan mengurangi stres, dan dapat diimplementasikan dalam rutinitas harian tanpa terlalu banyak menghabiskan waktu berharga kita.
1. Kelola Kadar Gula Darah
Ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula (20 g atau lebih) atau karbohidrat glikemik tinggi (seperti nasi putih, roti, atau kentang), maka akan cepat mengalami ledakan energi. Ini karena kadar gula darah kita menjadi naik.
Ketika ini terjadi, pankreas kemudian menghasilkan hormon insulin, yang, pada gilirannya, menurunkan kadar gula darah dengan menyimpan nutrisi yang kita miliki dalam aliran darah kita baik dalam sel-sel lemak, otot, atau hati kita. Proses ini menyebabkan “naik turun” pada tingkat energi kita dan, juga, ketika kadar gula darah menjadi rendah, kita mengalami rasa lapar.
Turun naikknya kadar gula darah dapat dikaitkan dengan peningkatan stres. Pada kenyataannya, kelelahan, dan gangguan makan adalah gejala stres yang jelas.
Jika kita terbiasa sarapan tinggi karbohidrat seperti yoghurt, sereal, Caffe-latte, atau smoothie buah, cobalah menukarnya dengan telur, keju, atau daging irisan. Kita juga dapat melakukan hal yang sama untuk makan siang dengan makan daging atau ikan dengan sayuran. Cara sederhan itu kecil ini akan memungkinkan kita untuk memiliki tingkat energi yang lebih stabil sepanjang hari kerja dan, juga, memberi Anda perasaan kenyang. Mengurangi rasa lapar dan kelelahan pasti akan membantu mengurangi stres juga.
2. Minum Air Lebih Banyak
Air minum memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi dalam hal mengurangi stres, yang paling mencolok adalah:
- Meningkatkan fungsi otak
- Meningkatkan energi secara keseluruhan
- Mengurangi nafsu makan
Tubuh yang terhidrasi dengan baik memungkinkan kita untuk berpikir lebih jernih dan lebih cepat dan menyelesaikan lebih banyak hal karena kita tidak akan merasa lelah. Sebagian besar proses biokimia yang terjadi di dalam otak membutuhkan air dan mineral. Terus menerus terhidrasi akan mengoptimalkan fungsi otak dan membantu kita untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Memiliki terlalu banyak hal untuk dilakukan dan merasa tidak produktif, adalah penyebab stres yang besar di antara orang-orang yang sibuk.Â
Cobalah untuk minum setiap lima menit atau lebih dapat berdampak positif pada tingkat stres, kesehatan, dan kinerja kita.
3. Berolahraga pada secara Rutin
Latihan fisik telah terbukti sebagai salah satu cara yang ampuh mengurangi dan menghilangkan tingkat stres. Berolahraga ketika kita sudah stres dan kekurangan waktu sebenarnya dapat memiliki efek sebaliknya dan malah dapat meningkatkan tingkat stres menjadi lebih tinggi.
Memiliki hari dan waktu rutin setiap minggu yang didedikasikan untuk berolahraga sangat penting jika kita ingin mengurangi stres.
Biasakan lebih konsisten dengan olahraga dan singkirkan pikiran bahwa “kita masih harus berolahraga” dari pikiran kita. Semakin sedikit pikiran yang membuat kiyta stres, semakin rendah tingkat stres yang kita miliki.
4. Ikuti Ritme Tidur Kita
Kita semua tahu bahwa tidur sangat penting dalam mengelola stres. Apa yang Anda mungkin tidak tahu adalah bahwa setiap individu dapat memperoleh manfaat dari tidur dan bangun pada waktu yang berbeda.
Jika kita suka pagi hari, bangun pagi jam 5 pagi dan pergi tidur jam 9 malam mungkin adalah hal yang baik untuk kesehatan dan pasti akan menurunkan tingkat stres, karena akan memiliki waktu ekstra di pagi untuk berolahraga atau untuk melanjutkan daftar tugas.
Jika kita suka begadang dan kesulitan untuk tidur sebelum tengah malam, Kita harus mencoba untuk mendapatkan setidaknya waktu tidur yang cukup setiap minggunya. Walaupun konsekuensinya mungkin kita bangun kesiangan dan terlambat masuk kantor.
5. Rencanakan Dengan Seksama
Satu cara yang akan membantu mengelola dan menghilangkan stres setelah menjaga kesehatan Anda adalah “meningkatkan produktivitas.”
Mampu menyelesaikan lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dapat membantu kita berhenti merasa kewalahan dan memungkinkan kita menemukan waktu ekstra untuk melakukan kegiatan yang mengurangi stres seperti meditasi, jalan-jalan, atau membaca buku.
Untuk alasan ini, menghabiskan satu jam penuh pada hari Minggu malam untuk merencanakan apa yang dilakukan selama seminggu kedepan dengan hati-hati, jam demi jam adalah hal yang harus dilakukan.
Mulailah dengan jadwal olahraga, rutinitas harian, dan lain sebagainya. Berikan prioritas kegiatan yang sama dan usahakan lakukan hal yang terpenting terlebih dahulu.
Pastikan untuk melakukan aktivitas paling tidak penting di akhir pekan, sehingga dapat mengurangi beban stres yang disebabkan oleh tugas yang paling mendesak dan penting.
Terakhir namun tidak kalah pentingnya, atur waktu tidur. Ini mungkin terdengar lucu, namun akan membuat kita secara otomatis menginstruksikan otak untuk bersiap tidur sekitar waktu itu.
6. Hindari Gangguan
Faktor penting lainnya dalam mengurangi stres adalah menghindari gangguan. Notifikasi telepon, email, panggilan telepon, dan interaksi dengan orang-orang dapat benar-benar mengganggu kita ketika sedang mengerjakan tugas yang berat.
Penelitian membuktikan bahwa gangguan tidak hanya menghabiskan waktu dan juga menggagalkan kemajuan mental kita hingga setengah jam sesudahnya.
Dan semua gangguan ini tidak hanya merugikan produktivitas, tetapi mereka juga memiliki efek emosional negatif. Penelitian telah menunjukkan bahwa gangguan perhatian dapat menyebabkan stres yang lebih tinggi, suasana hati yang buruk, dan produktivitas yang lebih rendah.
Para pemikir terbesar dalam sejarah memiliki kebiasaan mengasingkan diri selama berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) untuk sepenuhnya fokus pada pekerjaan mereka yang paling bermakna. Kita juga dapat menemukan ruang yang tenang di mana kita dapat berkonsentrasi menyelesaikan dalam tugas-tugas.
Ketika bisa melakukan itu, pastikan untuk mematikan semua notifikasi telepon dan minta tidak diganggu.
7. Delegasikan Tugas Yang Kurang Penting
Cara menghilangkan stres terakhir namun tidak kalah pentingnya mendelegasikan tugas. Menghabiskan waktu untuk melakukan tugas-tugas yang dianggap tidak penting atau bisa dilakukan oleh orang lain dapat menyebabkan stres. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kita tidak akan mendedikasikan waktu semua hal dan akibatnya malah membangun sebuah tekanan emosional.
Ketika merencanakan sesuatu, luangkan waktu untuk memikirkan bagaimana kita bisa mendelegasikan tugas-tugas yang seringkali menjengkelkan kepada seorang profesional yang dibayar atau seseorang yang ingin membantu kita. Jangan takut untuk mengalokasikan dana dan mempekerjakan seseorang yang membantu meringkan tugas kita. Karena jika suatu saat kita sakit karena stres atau akhirnya malah menyebabkan kita menjadi mengeluarkan banyak biaya untuk pengobatan dan lain sebagainya.
baca juga: 5 Tips Menghilangkan Rasa Takut
Kesimpulan
Demikian 7 cara menghilangkan stres yang bisa sangat efektif dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan ragu untuk bereksperimen dan temukan resep sempurna yang paling cocok dengan diri kita.
Ketika pikiran negatif adalah penyebab utama stres, kita harus selalu mencari dukungan dari orang yang kita cintai dan selalu mensupport kita dan juga bantuan dari psikolog juga dimungkinkan.