Keamanan Pekerjaan
Hanya satu atau dua generasi yang lalu, memulai bisnis sendiri dianggap berisiko, dan jalur paling aman adalah mendapatkan pekerjaan bagus di perusahaan besar. Sekarang, bekerja untuk korporasi tradisional telah menjadi opsi yang berisiko, dan bekerja untuk diri sendiri menjadi keamanan kerja yang baru. “Jika saya bekerja untuk orang lain, saya menukar waktu dengan uang, tetapi saya tidak membangun ekuitas apa pun,” kata Duncan MacPherson, pendiri dan CEO Pareto Systems, sebuah perusahaan konsultan. “Sebagai seorang pengusaha, saya adalah tuan atas takdir saya sendiri.”
Kebebasan
Orang-orang menyukai keuntungan bekerja untuk diri sendiri dan menikmati kebebasan yang mereka peroleh dari merancang kemakmuran mereka sendiri. Anda bisa memilih kapan Anda bekerja, bagaimana Anda bekerja, dan dengan siapa Anda bekerja. Yang terbaik dari semuanya, Anda tidak harus membuat pilihan yang menyakitkan antara waktu untuk keluarga dan waktu untuk bisnis.
Fleksibilitas
Tidak masalah apakah Anda berada di kota besar atau kota kecil. Kewirausahaan adalah pemberi kerja yang adil. Email, telekonferensi murah, dan generasi baru alat web membuatnya mungkin untuk menjalankan bisnis yang kompetitif dari desktop di rumah. Sebagai pebisnis rumahan, Anda dapat memperluas bisnis Anda ke Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bali—dan tetap hadir di pertandingan sepak bola anak Anda.
Menghasilkan Lebih Banyak Uang
Ada peluang yang jauh lebih besar untuk menghasilkan uang dengan membangun bisnis sendiri daripada bekerja untuk orang lain. “Semua orang pernah mendengar istilah ‘Mimpi Indonesia.’ Saya melihatnya sebagai ‘Kenyataan Indonesia,'” kata Jeffrey Gitomer, penulis buku terlaris Little Red Book of Selling dan Little Gold Book of YES! Attitude. “Ketika Anda menjalankan bisnis sendiri, Anda menulis sejarah Anda sendiri, Anda menulis kisah sukses Anda sendiri, Anda menulis warisan Anda sendiri dan yang paling penting, Anda menulis gaji Anda sendiri. Menjalankan bisnis sendiri memberi Anda kesempatan untuk bekerja keras untuk sesuatu yang Anda cintai.”
Hidup dengan Dampak Lebih Besar
Dalam survei Digital.com tahun 2021, 41% partisipan mengatakan mereka berencana keluar dari pekerjaan mereka untuk “mencari pekerjaan yang lebih mereka sukai,” dan 32% berencana keluar untuk “memulai bisnis mereka sendiri.” Alasan utama mereka ingin bekerja untuk diri mereka sendiri? “Menjadi bos bagi diri sendiri,” diikuti dengan “mengejar ide yang saya sukai” dengan persentase 60%.
Karier Kedua
Dengan 73 juta baby boomer di Amerika Serikat yang mulai mencapai usia pensiun, mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa berhenti bekerja begitu saja. Apalagi di Indonesia, dengan banyak orang yang terus mencari cara untuk berkontribusi. Dr. Mary Furlong, penulis Turning Silver into Gold, mengatakan, “Boomer sedang mencari cara untuk memberikan kembali. Mereka mengambil kendali atas masa depan mereka sendiri dan mendefinisikan kembali hidup mereka. Mereka ingin pekerjaan yang mencerminkan nilai-nilai dan identitas mereka; mereka ingin membuat perbedaan.”
Mengambil Langkah Berani
“Meninggalkan hiruk-pikuk pekerjaan mungkin tidak seseram yang dibayangkan,” kata penulis Dan Clements dalam panduannya tentang keseimbangan kerja-hidup, Escape 101. “Anda akan melihat kembali di kemudian hari dan takjub betapa mudahnya itu dan betapa banyak yang Anda peroleh dengan biaya yang begitu kecil.”
Jadi, apa yang dibutuhkan? Pertama, mari kita lihat apa yang tidak dibutuhkan. Anda tidak memerlukan gelar MBA atau latar belakang bisnis berpengaruh, dan Anda tidak perlu menjadi kaya atau mengambil hipotek kedua di rumah Anda. Beberapa peluang bisnis yang dimiliki sendiri membutuhkan keahlian, seperti konsultasi, atau bisa membutuhkan investasi modal yang signifikan dan mungkin pelatihan, seperti investasi real estate dan waralaba. Beberapa bisa dimulai dengan modal kecil dan terbukti cukup menguntungkan, termasuk penjualan langsung dan peluang online. Banyak pengusaha terbesar zaman kita memulai tanpa gelar lanjutan dan hampir tidak ada modal awal.
Tetapi jangan salah: Apa yang Anda hemat dalam modal tunai akan diganti dengan keringat dan gairah. Investasi utama dalam sebagian besar bisnis yang dimiliki sendiri adalah investasi diri sendiri dalam bentuk waktu, fokus, dan ketekunan. Anda tidak perlu menjadi jenius dalam negosiasi atau ahli dalam angka. Anda hanya perlu keinginan yang membara dan tekad yang didorong oleh dosis besar semangat.