Bekerja dari rumah sambil mengurus anak bisa menjadi tantangan besar. Banyak hal yang dapat mengganggu fokus Anda: kurang tidur, kelelahan, dan fakta bahwa tubuh Anda secara alami ingin merespons permintaan dan kebutuhan anak.
Sebagian dari kita juga merangkap sebagai pengasuh orang tua, menjalankan pekerjaan sampingan di samping pekerjaan penuh waktu, serta menghadapi tantangan kesehatan pribadi. Daftarnya bisa terus berlanjut.
Semua itu membutuhkan banyak energi, dan terkadang niat terbaik pun tidak bisa mengalahkan kelelahan.
Bagaimana Tetap Fokus Saat Bekerja dari Rumah dengan Anak
Pertama-tama, berikan diri Anda kelonggaran. Terimalah bahwa hal-hal tidak selalu berjalan sesuai rencana.
Kita harus sering berimprovisasi, beradaptasi, dan menyesuaikan lebih dari yang kita inginkan. Dan ini sudah menjadi bagian dari keahlian seorang ibu yang bekerja.
Apakah ini sesuatu yang jarang terjadi (hari libur sekolah, cuaca buruk, sakit, dll.) atau Anda adalah seorang profesional yang sudah terbiasa, bekerja dari rumah dengan anak bisa sangat menantang.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan saat bekerja dari rumah dengan anak untuk menciptakan sedikit struktur. Silakan pilih dan sesuaikan sesuai kebutuhan keluarga Anda.
1. Buat Jadwal—atau Tidak
Beberapa orang tua sangat mengandalkan struktur harian, sementara yang lain membiarkan anak mereka menentukan sendiri jadwal mereka untuk hari itu! Apakah Anda perlu struktur atau tidak mungkin tergantung pada usia anak atau apakah ada pengasuh lain yang bisa diajak bekerja sama.
Di praktek saya sebagai pelatih, saya sering melihat ibu-ibu yang mampu menemukan waktu produktif meski hanya 10 menit sekalipun. Mereka bekerja saat anak-anak mereka tidur siang atau sedang asyik bermain. Atau, mereka bangun lebih awal dari anak-anak mereka atau bekerja setelah anak-anak mereka tidur.
Anda dapat menyelesaikan banyak pekerjaan meski hanya 10 menit yang didedikasikan untuk satu tugas dari daftar panjang tugas Anda hari itu. Prioritaskan hari kerja Anda, dan selesaikan tugas yang paling penting terlebih dahulu. Produktivitas tidak harus berarti bekerja terus-menerus selama delapan jam!
Orang tua lain telah menyempurnakan seni memberi anak-anak mereka rasa kemandirian. Saya pernah melihat jadwal yang diberi kode warna untuk menunjukkan kapan saatnya bermain, mengerjakan PR, waktu tenang, dll. Jam alarm atau penghitung waktu pasir ditambahkan untuk lebih memudahkan.
Iming-iming—maksud saya, hadiah—memotivasi anak-anak dari segala usia untuk tetap berada di jalur yang diinginkan. Itu bisa berjalan lancar tanpa perlu campur tangan ibu terlalu sering.
Anda juga bisa melibatkan anak-anak dalam membantu tugas rumah. Biasanya mereka senang diberi tanggung jawab, tergantung pada usia mereka tentunya.
2. Tetapkan dan Komunikasikan Batasan
Ada banyak tekanan pada orang tua saat ini untuk menjadi segalanya bagi semua orang. Namun, bukan berarti tekanan itu tepat, adil, atau diperlukan. Tidak masalah untuk menolak hal-hal yang tidak sesuai untuk Anda dan keluarga agar bisa lebih banyak waktu berkualitas bersama.
Ketahui kapan harus berhenti bekerja dan hadir sepenuhnya bersama anak-anak dan keluarga. Mereka akan segera memahami bahwa meskipun ibu tidak tersedia saat ini, dia akan menggantinya nanti!
Komunikasikan batasan Anda dengan positif kepada semua orang. Menetapkan batasan sejak awal jauh lebih efektif daripada melakukannya secara terburu-buru.
Itu bisa berarti memasang tanda yang jelas di pintu ketika Anda tidak boleh diganggu—kecuali ada “kebakaran” yang harus segera ditangani—yang bisa dipahami oleh anak-anak atau pasangan Anda. Alternatifnya, komunikasi bisa dilakukan melalui pesan teks.
Batasan ini tidak hanya berlaku untuk keluarga dan anak-anak Anda tetapi juga di tempat kerja.
Misalnya, komunikasikan dengan atasan dan rekan kerja Anda tentang kebutuhan fleksibilitas Anda untuk hari itu atau waktu yang Anda butuhkan. Dengan terbuka, mereka akan lebih memahami dan mendukung Anda.
Berikan contoh baik bagi anak-anak Anda dengan menunjukkan bagaimana Anda menyeimbangkan prioritas di tempat kerja dan di rumah. Anda sedang mengirim pesan bahwa etos kerja yang baik dan sehat sangat penting, dan kita bisa memakai banyak “topi” sekaligus tetap memberikan waktu dan perhatian pada orang yang kita cintai.
3. Miliki Ruang Kerja yang Khusus
Miliki ruang kerja yang khusus sehingga anak-anak tahu kapan waktu untuk bekerja.
Ruang ini tidak harus berupa kantor yang mewah. Anda bisa menyediakan sudut di kamar tidur, ruang cuci, atau tempat lain yang menandakan bahwa ini adalah waktu untuk bekerja.
Ruang ini juga akan membantu Anda beralih dari “kerja” ke “rumah” saat Anda meninggalkan area tersebut dan membantu anak-anak memahami peran yang Anda mainkan dalam hidup—menjadi ibu dan pekerja adalah dua di antaranya.
Anda juga bisa menyiapkan ruang untuk yoga dan meditasi atau sesuatu yang Anda sukai yang bisa Anda lakukan sendiri untuk membantu menciptakan suasana hati yang baik.
Menentukan ruang adalah seni, dan ini bukan hanya tentang menetapkan ruang kerja.
Anda juga bisa memiliki ruang bermain khusus untuk anak-anak Anda sehingga mereka tahu Anda sedang bermain dengan mereka saat berada di sana. Anak-anak juga bisa memiliki ruang bermain sendiri di mana mereka memiliki mainan atau permainan favorit yang bisa dimainkan tanpa pengawasan.
Ruang kerja Anda bisa berada jauh dari area itu untuk menetapkan batasan yang lebih baik.
Namun, ruang Anda mungkin memerlukan sedikit peningkatan untuk meningkatkan konsentrasi. Jika Anda bekerja dari rumah secara permanen, mungkin layak untuk menginvestasikan area yang nyaman untuk bekerja.
Area tersebut bisa berupa kursi yang nyaman atau ruang berdiri dengan peralatan yang dibutuhkan dan/atau bantalan yang nyaman.
4. Biarkan Diri Anda Mengalami Emosi
Bersikaplah baik pada diri sendiri dan anak-anak Anda, dan berikan diri Anda kelonggaran! Beberapa hari, Anda adalah ibu yang luar biasa yang hanya mengalami hari yang buruk.
Hal-hal tidak selalu berjalan sesuai rencana, jadi terimalah kekacauan, tantrum, anak-anak yang tidak begitu kooperatif, dan teknologi. Berhentilah selama lima menit, tarik napas dalam-dalam, dan mulai lagi sebanyak yang Anda butuhkan. Hari dengan banyak restart kecil tetaplah hari yang baik.
Latih rasa syukur, dengan dan tanpa anak-anak Anda. Hati yang bersyukur adalah hati yang bahagia. Temukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil dan tak terduga. Atau luangkan waktu lima menit untuk merasa frustrasi, marah, sedih, dll.
Kita adalah manusia. Biarkan diri Anda mengalami emosi, jangan selalu mengawasi emosi Anda, mengetahui bahwa jatuh itu diperbolehkan tetapi bangkit adalah keharusan.
Sangat mudah untuk merasa seperti Anda harus melakukan semuanya sebagai seorang ibu. Namun, mengambil langkah-langkah ini untuk mengatakan tidak ketika Anda terlalu banyak, meminta bantuan saat Anda membutuhkannya, menggerakkan tubuh Anda, dan menemukan orang-orang yang dapat Anda andalkan akan membantu Anda mengisi ulang energi.
Anda tidak harus mengorbankan kesehatan mental Anda untuk menjadi ibu yang baik. Sebaliknya, memprioritaskan kesejahteraan mental dan emosional Anda akan membantu Anda menjadi ibu yang lebih baik.
Tambahkan kesenangan pada rutinitas Anda saat mengerjakan pekerjaan rumah. Musik yang menyenangkan atau olahraga ringan dapat meningkatkan suasana hati, dan suasana hati yang baik selalu meningkatkan konsentrasi.
5. Minta Dukungan
Mintalah dan terimalah bantuan. Bergabunglah dengan orang lain untuk bergiliran menghibur anak-anak, atau jika Anda cukup beruntung memiliki kerabat/teman/pengasuh, libatkan mereka sehingga Anda bisa fokus pada tugas-tugas Anda, mengetahui bahwa anak-anak Anda aman dan terawat.
Anda juga bisa mendapatkan dukungan orang tua dengan membaca artikel—seperti ini—atau bertanya dan/atau berbagi dengan orang tua lain tentang apa yang berhasil dan tidak bagi mereka.
Karena tidak semua hal harus tentang anak-anak atau pekerjaan, pastikan Anda meluangkan waktu untuk diri sendiri. Ini penting dan harus menjadi prioritas.
Akhirnya, kita hidup untuk menghadapi hari baru, jadi pastikan kita siap dan terisi penuh saat pertempuran baru dimulai.
Idealnya, Anda sebaiknya meluangkan waktu lebih dari lima menit untuk diri sendiri, bahkan jika itu hanya meditasi singkat. Meluangkan waktu untuk diri sendiri akan memberi Anda ruang untuk terkoneksi dengan diri sendiri, bersantai, dan mengisi energi sehingga Anda bisa tampil maksimal untuk anak-anak dan pekerjaan.
Jika Anda terus-menerus memaksakan diri terlalu keras, Anda tidak akan bisa memberikan yang terbaik kepada anak-anak dan tugas serta hubungan penting lainnya.
Bernapas, Selaras, dan Mulailah Lagi!
Menetapkan ruang dan batasan di tempat kerja bisa membawa Anda jauh dalam menjaga fokus. Berbicara dalam bahasa yang dipahami anak-anak Anda adalah kunci saat Anda berusaha meningkatkan konsentrasi ketika mereka berada di dekat Anda.
Tetap sadar akan dukungan yang Anda butuhkan dan terhubung dengan kebutuhan pribadi Anda serta keadaan pikiran Anda sangat membantu dalam melakukan segala hal yang Anda rencanakan. Minta dan terima dukungan. Inspirasi dan dapatkan inspirasi dari orang tua, rekan kerja, dan siapa pun yang Anda rasa akan mendukung fokus Anda!