Dalam beberapa hal, masyarakat kita tampaknya didedikasikan untuk menghilangkan masa kanak-kanak. Kita sering memberi tahu anak-anak untuk berhenti bertindak seperti anak kecil dan tumbuh dewasa. Bahkan kata “kekanak-kanakan” memiliki nada negatif.
Pada suatu titik dalam hidup kita, kita berhenti menjadi anak-anak dan mulai menjadi orang dewasa. Akhirnya, kita semua meletakkan mainan kita dan berhenti bermain agar dapat mengambil tanggung jawab yang lebih besar.
Namun, saat kita tumbuh dewasa, kita mungkin melepaskan lebih banyak daripada yang seharusnya.
Anak-anak melihat dunia dengan cara yang hilang saat kita menjadi dewasa. Saat Anda masih muda, Anda menggunakan pikiran Anda dengan cara kreatif dan imajinatif yang dapat membantu Anda sepanjang hidup, bukan hanya masa kecil.
Ada banyak potensi tersembunyi dalam berpikir seperti anak-anak.
Kabar baiknya adalah bahwa imajinasi dan kreativitas anak-anak masih ada di dalam diri Anda – tidak peduli berapa pun usia Anda. Cukup berpikir kembali saat Anda masih kecil akan membawa Anda ke pola pikir tersebut lagi.
Dan ketika Anda menyentuh jiwa anak-anak dalam diri Anda dan merangkul keajaiban seperti anak kecil, Anda dapat meningkatkan hidup Anda.
Berikut caranya:
Imajinasi dan Bermain Meningkatkan Kreativitas
Anak-anak sangat kreatif. Saat anak-anak bermain, mereka bisa mengubah kotak menjadi benteng, mobil, rumah atau apa pun. Ini semua dilakukan dengan kekuatan imajinasi.
Saat Anda masih anak-anak, imajinasi Anda tidak dibatasi oleh aturan. Itu tidak terikat dan bebas pergi ke mana saja. Ini semua berubah ketika Anda menjadi dewasa.
Saat Anda bertambah tua, Anda mulai mempersempit pemikiran Anda sebagai hasil dari memasuki “dunia nyata”. Anda jarang menggunakan otot imajinatif Anda sehingga tidak digunakan.
Ketika para peneliti di North Dakota State University meminta dua set mahasiswa untuk berpikir tentang apa yang akan mereka lakukan dengan satu hari libur, mereka mengarahkan satu kelompok untuk berpikir seperti anak tujuh tahun terlebih dahulu.
Mereka melakukan percobaan ini dengan ratusan mahasiswa dan hasilnya konsisten. Kelompok yang diberitahu untuk berpikir seperti anak-anak secara teratur menghasilkan jawaban yang lebih baik dan lebih kreatif.
Hasilnya jelas: jika Anda ingin lebih kreatif, berpikirlah seperti anak-anak.
Anda Membuka Lebih Banyak Kemungkinan
Anak-anak tidak berpikir dalam batasan.
Saat Anda masih kecil, Anda benar-benar berpikir bisa menjadi astronot atau presiden Amerika Serikat. Anda tidak berpikir tentang dunia sebagai tempat yang penuh dengan rintangan tak berujung.
Entah di mana sepanjang jalan, Anda berhenti percaya. Anda berhenti berpikir bahwa segala sesuatunya mungkin dan malah menganggap hal-hal tidak dapat dilakukan.
Percaya pada diri sendiri itu penting. Jika Anda ingin mencapai impian terliar Anda, Anda perlu memiliki keyakinan bahwa Anda bisa mencapainya.
Dapatkan kembali kemungkinan itu lagi. Pikirkan bahwa itu mungkin, bukan tidak mungkin.
Anak-Anak Tidak Menganggap Hidup Terlalu Serius
Saat Anda masih anak-anak, hidup Anda bebas dari kekhawatiran. Anda tidak memiliki tugas dan tanggung jawab yang dimiliki orang dewasa rata-rata.
Menjadi dewasa berarti memikirkan masa depan. Ini berarti mengkhawatirkan membayar tagihan dan semua tanggung jawab Anda di tempat kerja.
Dengan semua tanggung jawab itu datanglah stres.
Berpikir seperti anak-anak lagi adalah cara yang bagus untuk melepaskan diri dari tanggung jawab hidup. Ketika Anda dapat menyentuh anak-anak dalam diri Anda, Anda dapat mengisi hidup Anda dengan kesenangan tanpa khawatir atau cemas.
Akhirnya, Anda harus kembali menjadi dewasa lagi, tetapi meluangkan waktu untuk bersikap seperti anak-anak dapat memberi Anda kesenangan dan kelegaan yang sangat dibutuhkan.
Interaksi yang Sehat
Anak-anak sering menggunakan permainan sebagai cara untuk berteman dan menjalin ikatan. Orang dewasa dapat belajar banyak dari itu.
Banyak tempat kerja telah belajar pentingnya bermain untuk hubungan kerja yang produktif. Beberapa mendorong kelas seni dan yoga atau menyediakan permainan seperti sepak bola dan ping pong.
Mereka tahu bahwa dengan bermain bersama, mereka membangun ikatan yang membuat pekerjaan jauh lebih produktif. Tidak hanya itu, tetapi juga mengarah pada kepuasan kerja dan moral yang lebih tinggi.
Hal yang sama berlaku untuk hubungan yang panjang dan sehat. Melalui kesenangan dan permainan yang teratur, kita dapat belajar untuk saling percaya.
Mengurangi Hambatan
Pernahkah Anda melihat anak kecil bernyanyi atau menari di depan umum? Mereka tampaknya tidak peduli siapa yang menonton atau apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.
Anak-anak memiliki kapasitas yang sangat besar untuk tidak terkendali. Seiring bertambahnya usia, kita mendirikan penghalang. Kita membatasi diri pada perilaku tertentu dan sangat peduli tentang apa yang orang lain pikirkan.
Tetapi ketika kita mendirikan penghalang ini, kita menjadi lebih terbatas. Kita tidak memberi diri kita kebebasan untuk menjadi diri kita sendiri atau melakukan apa yang kita inginkan.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa ketika musisi jazz berimprovisasi, mereka mematikan area otak mereka yang terkait dengan penyensoran diri dan hambatan. Dengan kata lain, untuk membuat musik yang lebih baik, mereka mematikan hambatan dalam pikiran mereka dengan berpikir seperti anak-anak.
Dengan berpikir seperti anak-anak, Anda dapat mendapatkan kembali kebebasan itu lagi.