Penghasilan yang dimilki oleh setiap pasangan di dalam rumah tangga masing- masing pasti berbeda-beda. Ada yang hanya suami atau istri saja yang bekerja (berpenghasilan tunggal). Ada juga yang kedua-duanya memiliki pekerjaan dan penghasilan (berpenghasilan ganda). Tentunya ada kelebihan dan kekurangan masing-masing kondisi tersebut.
Mungkin saja dalam mengelola kesenjangan penghasilan bisa menjadi tantangan tersendiri bagi rumah tangga berpenghasilan tunggal. Kondisi tersebut tentunya harus bijak dan tepat untuk dikendalikan.
Mereka yang telah berhasil mengelola kehidupan dengan hanya bergantung dari satu pendapatan bisa jadi karena mampu bersikap sebagai berikut:
1. Ada Rasa Memiliki Bersama
Ketika salah satu pasangan yang bekerja dan yang memiliki penghasilan, mungkin dia merasa lebih berhak untuk membelanjakannya penghasilannya tersebut. Sebaliknya, pasangan yang tidak bekerja mungkin merasa tidak seharusnya untuk menghabiskan penghasilan yang diperoleh.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya rasa kepemilikan terhadap penghasilan yang diperoleh. Yaitu dengan melakukan pendekatan “uang kita bersama” di mana semua penghasilan dibagi dan dikelola secara bersama.
Agar kiat diatas berhasil, maka pihak pencari nafkah harus konsekuen dan mengakui upaya dan pengorbanan yang dilakukan orang yang tinggal di rumah.
2. Pembagian Tanggung Jawab
Meskipun satu pihak dari pasangan tidak bekerja atau berpenghasilan, ada cara lain untuk tetap bisa berkontribusi yaitu dengan mengoptimalkan keuangan rumah tangga sehari-hari. Salah satu pihak berperan sebagai manajer keuangan yang mengendalikan keuangan dan berkontribusi secara finansial kepada keluarga.
3. Ada Pos Pengeluaran Pribadi
Perlu adanya kebijakan yang disepakati untuk mengelola pengeluaran pribadi juga penting bagi pasangan yang berbagi satu pendapatan.
Ketika salah satu pasangan ingin membeli sesuatu, maka dia merasa harus bertanya karena saya adalah pencari nafkah, daripada langsung membeli sesuatu langsung langsung dari rekening bersama yang disepakati. Solusinya bisa saja masing-masing pasangan mempunyai rekening sendiri untuk masing-masing pos pengeluaran pribadinya dan mencadangkan nominal yang telah disepakati.
4. Komunikasi
Berkomunikasi adalah kunci ketika hendak mengelola uang yang kita miliki sebanyak apa pun.
Ketika sudah menikah, maka segera diskusikan terkait masalah pengelolaan keuangan dan jangan menunggu atau menunda-nunda apalagi sampai menunggu hingga masalah terjadi. Cobalah untuk membuat komunikasi yang intens saling terbuka dan jujur. Dengan komunikasi yang baik maka kesuksesan mengelola keuangan/finansial dengan penghasilan tunggal bisa dicapai.