Inilah empat cara yang bisa Anda terapkan untuk memastikan presentasi Anda berikutnya berhasil, baik secara langsung maupun online.
Tidak peduli industri atau jabatan Anda, pada suatu saat dalam karier Anda, Anda akan diminta memberikan presentasi. Entah Anda suka berada di depan umum atau lebih suka menghindarinya, cepat atau lambat, seseorang akan meminta Anda untuk berbagi informasi di depan kelompok.
Diminta memberikan presentasi, baik secara langsung maupun secara virtual, adalah peluang besar bagi karier Anda. Jika Anda diminta berbicara, itu berarti Anda memiliki informasi berkualitas yang layak disampaikan kepada orang lain. Namun, cara Anda menyampaikan informasi bisa menjadi penentu keberhasilan presentasi Anda … dan mungkin juga langkah karier Anda selanjutnya.
Dengan itu dalam pikiran, berikut adalah panduan singkat tentang bagaimana Anda bisa meningkatkan kemampuan presentasi Anda sebelum berbicara dalam acara bisnis berikutnya.
1. Sesuaikan dengan Pengaturan
Tak bisa dipungkiri bahwa dunia modern telah bergerak ke arah virtual. Pandemi mempercepat proses peralihan ke lingkungan kerja berbasis cloud yang sudah berlangsung. Meskipun kerja jarak jauh memiliki banyak keuntungan, ada beberapa kekurangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah tantangan dalam beralih dari presentasi tatap muka ke presentasi virtual.
Menyampaikan presentasi secara online adalah tantangan tersendiri dibandingkan dengan presentasi di kantor. Ini membutuhkan pengetahuan teknis dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui platform seperti Zoom, Microsoft Teams, atau Google Meet.
Menyesuaikan diri dengan format presentasi online memerlukan waktu, alat, dan pelatihan. Alih-alih membiarkan setiap orang mencoba menemukan praktik terbaik secara mandiri, ambillah pendekatan tim. Cari pelatihan bulanan tentang keterampilan presentasi online untuk individu dan kelompok. Anda dan tim Anda bisa mempelajari strategi praktis untuk mengadaptasi presentasi tatap muka ke dalam pengaturan online dan meningkatkan literasi presentasi Anda secara keseluruhan.
2. Buat Lebih Personal
Saat merencanakan konten Anda, penting untuk memasukkan elemen personalisasi dalam setiap presentasi. Setelah semua, presentasi Anda adalah kesempatan untuk terhubung dengan audiens. Jika tidak, Anda bisa saja merekamnya terlebih dahulu.
Oleh karena itu, perlakukan setiap presentasi seperti apa adanya — sebuah pertunjukan langsung untuk manusia sungguhan. Sertakan cerita pribadi yang relevan dan ringkas. Tambahkan sedikit humor ketika situasinya memungkinkan.
Yang paling penting, tunjukkan bahwa Anda benar-benar antusias dengan apa yang Anda sampaikan. Kadang ini akan terjadi secara alami, namun di saat lain, Anda mungkin harus berusaha lebih keras untuk menemukan elemen pribadi yang unik untuk dibagikan. Bagaimanapun juga, cari cara untuk memasukkan energi Anda sendiri ke dalam setiap presentasi.
3. Berinteraksi dengan Audiens Anda
Sekali lagi, presentasi unik karena Anda bekerja dengan audiens yang hidup. Meskipun Anda memiliki mikrofon, bukan berarti Anda harus meninggalkan semua orang dalam kebingungan.
Sebaliknya, cari cara untuk melibatkan audiens Anda. Ajukan pertanyaan yang memancing pemikiran. Bahkan jika Anda tidak bisa mengadakan diskusi meja bundar, pertanyaan yang relevan bisa membuat audiens Anda terlibat dan tertarik.
Selain itu, usahakan untuk merangkum presentasi Anda dalam poin-poin yang mudah dicerna. Sampaikan poin-poin tersebut seiring berjalannya waktu dan tekankan kembali di akhir. Ini menunjukkan usaha nyata untuk membantu anggota audiens memahami apa yang ingin Anda sampaikan. Ini adalah langkah inklusif yang membantu mereka tetap terlibat dan fokus.
4. Hadirkan Versi Terbaik dari Diri Anda
Setelah Anda menguasai konten dan detail presentasi, saatnya meluangkan waktu untuk mempertimbangkan penampilan Anda sendiri. Jika Anda memulai presentasi dalam keadaan lapar atau tegang, itu tidak akan menguntungkan Anda.
Tentu saja, setiap presentasi bisa memicu kegugupan. Saat (bukan jika) itu terjadi, ingatlah kutipan klasik dari novelis Amerika Mark Twain: “Keberanian adalah perlawanan terhadap rasa takut, penguasaan atas rasa takut — bukan ketiadaan rasa takut.”
Alih-alih mencoba menghindari rasa takut Anda, cari cara untuk mengelolanya. Misalnya, pastikan untuk:
- Tidur nyenyak sebelum presentasi.
- Makan sesuatu sebelum berbicara agar tidak berbicara dengan perut kosong.
- Lakukan pernapasan dalam atau baca naskah relaksasi otot sebelum mulai.
Luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelumnya. Ini akan memberi Anda ketenangan saat memulai presentasi.
Dalam hal memberikan presentasi, mudah untuk fokus pada hal-hal yang jelas seperti mengulang pidato dan menyiapkan visual. Namun kenyataannya, Anda memerlukan lebih dari sekadar pengulangan dan konten yang baik untuk benar-benar menyampaikan pidato yang tak terlupakan dan bisa ditindaklanjuti. Ada sisi penampilan yang perlu Anda perhatikan juga.
Luangkan waktu untuk refleksi. Pertimbangkan presentasi yang pernah Anda berikan di masa lalu. Cari area kekuatan, seperti cerita pribadi atau pesan yang mengena. Juga, cari area di mana Anda gagal, seperti tidak melibatkan pendengar atau upaya yang kurang memadai dalam mereproduksi presentasi tatap muka ke dalam format online. Setelah Anda memiliki gambaran tentang posisi Anda, Anda bisa mulai menetapkan tujuan, mengasah keterampilan, dan menetapkan arah yang akan membawa presentasi Anda (dan karier Anda) ke tingkat kesuksesan berikutnya.