Menjadi bagian dari tim inovatif itu menyenangkan. Energi, proses kreatif, hubungan antar anggota, dan kepuasan dalam menyelesaikan pekerjaan adalah hasil dari tim yang berkualitas tinggi. Sebuah kelompok seperti ini terasa seperti mimpi bagi seorang pemimpin muda.
Namun, mudah untuk berpikir bahwa keterbatasan tidak berlaku. Keterbatasan adalah cara tubuh kita mengatakan, “Saya sudah cukup.” Seringkali, ini muncul dalam bentuk kelelahan, kabut otak, penurunan semangat, peningkatan sinisme, dan banyak gejala lainnya.
Mengabaikan tanda-tanda ini bisa menyebabkan burnout pada tim. Ketika tim kehilangan inovasi, produktivitas, dan momentum, itu berarti mereka sudah kehilangan keunggulannya.
Realitas Burnout pada Tim
Menurut Dictionary.com, burnout adalah kelelahan, frustrasi, atau apatis yang dihasilkan dari stres yang berkepanjangan, pekerjaan berlebihan, atau aktivitas intens. Burnout terjadi ketika tubuh mengabaikan tanda-tanda stres dan menolak untuk melakukan sesuatu tentangnya.
Demikian pula, burnout pada tim terjadi ketika sekelompok individu mengabaikan tanda-tanda ini. Alih-alih mempengaruhi satu orang, burnout mempengaruhi seluruh tim.
Burnout pada tim jauh lebih buruk daripada stres dan kelelahan sehari-hari dalam mencapai tujuan dan tanggung jawab tim. Tim yang mengalami ini seringkali mengembangkan sikap pesimis, jarak emosional, penurunan produksi dan produktivitas, serta meningkatnya iritabilitas.
Realitas yang keras dari burnout tim adalah bahwa sebagian besar anggota tim menghadapi apa yang saya sebut sebagai burnout fungsional. Burnout fungsional adalah ketika anggota tim hidup dalam keadaan burnout tetapi entah bagaimana menemukan tekad untuk terus muncul dan terus berusaha.
Setelah 20 tahun mengembangkan kepemimpinan dan pengalaman pribadi saya dengan burnout, saya yakin bahwa sebagian besar tim hidup dalam keadaan burnout fungsional.
Burnout tim yang fungsional mengambil alih stabilitas mental, fisik, dan emosional tim. Burnout tim adalah hal yang nyata, dan pemimpin yang tidak menganggapnya serius akan segera melihat kegagalan mengetuk pintu mereka.
Beberapa Gejala Burnout pada Tim
Berikut adalah beberapa cara burnout tim terwujud dalam tim.
Mental
- Merasa takut datang ke tempat kerja
- Penurunan motivasi dan minat dalam bekerja dengan tim
- Penurunan rasa harga diri dan rasa memiliki dalam tim
- Peningkatan penghindaran dan penundaan anggota tim dan tanggung jawab
- Peningkatan kabut otak dan penurunan interaksi
Fisik
- Kelelahan kronis dan stres
- Penyakit yang tidak dapat dijelaskan
- Insomnia dan gangguan tidur lainnya
- Gejala fisik yang sering seperti sakit kepala, masalah pencernaan, dan sebagainya
- Peningkatan ketidakhadiran dari pertemuan tim
Emosional
- Sinisme terhadap orang lain
- Kemarahan, iritabilitas, dan frustrasi saat berinteraksi dengan orang lain
- Perasaan hampa, putus asa, dan mati rasa
- Perasaan terisolasi meskipun bekerja dengan tim
- Perubahan suasana hati yang sering diproyeksikan ke anggota tim lainnya
4 Tanda Burnout pada Tim dan Cara Mengatasinya
Burnout pada tim mudah dikenali jika Anda tahu apa yang harus dicari. Sebagai seorang pemimpin, Anda harus memahami siapa anggota tim Anda, bagaimana mereka biasanya berperilaku, dan bagaimana mereka beroperasi.
Ketika Anda memiliki baseline untuk setiap anggota tim, melihat tanda-tandanya menjadi lebih mudah. Jika Anda tidak menyadari siapa yang Anda ajak bekerja, maka gejala burnout tim akan tidak terlihat dan mengejutkan Anda ketika Anda menyadari apa yang terjadi.
Mari kita lihat beberapa tanda bahwa tim Anda menghadapi burnout.
Penurunan Kualitas dan Hasil Kerja
Salah satu tanda jelas burnout pada tim adalah penurunan kualitas dan hasil kerja. Inilah mengapa penting untuk memiliki baseline untuk kemampuan dan produksi tim Anda.
Sebuah bendera merah harus dikibarkan ketika Anda melihat penurunan ringan dalam kualitas dan hasil kerja. Penurunan ringan menunjukkan bahwa tim mungkin terlalu banyak bekerja, tidak jelas tentang harapan, atau mengalami tingkat stres yang lebih tinggi.
Namun, jika Anda melihat penurunan signifikan dalam kualitas dan hasil kerja, ini adalah tanda jelas burnout tim.
Cara Membantu Tim Anda Mengatasi
Bersikap Proaktif
Inilah mengapa penting untuk memiliki baseline untuk kemampuan dan produksi tim Anda. Memantau kualitas dan hasil kelompok adalah indikator penting dari kondisi emosional dan mental mereka. Sebagai seorang pemimpin, mengetahui informasi ini memungkinkan Anda untuk bersikap proaktif.
Menjadi Proaktif Dapat Dilakukan dengan Berbagai Cara
- Memberi tim waktu untuk bersantai
- Mempromosikan olahraga fisik sebagai bagian dari jadwal kerja
- Memberikan ruang aman bagi tim untuk “check-in” dan membicarakan area yang mereka hadapi kesulitan
- Memberikan hari kesehatan mental yang dapat diambil oleh tim
Bertindak di Luar Karakter Secara Teratur
Tanda jelas lainnya dari burnout tim adalah ketika tim Anda mulai bertindak di luar karakter.
Sebagai Konsultan Bersertifikat John Maxwell DISC, kami belajar bahwa ada pola dalam kepribadian orang. Pola-pola ini memberikan indikasi kuat tentang bagaimana orang akan bertindak dan berperilaku dalam kondisi normal.
Ketika pola kepribadian bergeser secara dramatis, kami langsung tahu bahwa orang yang kami konsultasi sedang berada di bawah tekanan besar. Ini berarti bahwa orang tersebut, di bawah tekanan besar, menunjukkan pola yang sangat berbeda dari pola biasanya.
Jika pergeseran pola terjadi sesekali, kita harus mulai mengadakan percakapan secara proaktif. Jika pergeseran pola menjadi lebih sering, pemimpin harus mulai terlibat dalam tahap awal pencegahan krisis.
Semakin dekat tim dengan burnout, semakin sering mereka berperilaku di luar karakter.
Cara Membantu Tim Anda Mengatasi
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat diajukan ketika Anda melihat perilaku di luar karakter.
- Bagaimana perasaan Anda, secara energi, selama dan setelah bekerja?
- Apakah Anda mendapatkan cukup istirahat?
- Bagaimana hubungan Anda di tempat kerja?
- Apa yang paling membuat Anda khawatir saat Anda bekerja?
- Apakah Anda merasa dihargai sebagai anggota tim?
- Apa yang Anda lakukan yang seharusnya Anda hentikan?
- Apa yang tidak Anda lakukan yang seharusnya Anda mulai lakukan?
Pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah daftar lengkap dari pertanyaan yang mungkin diajukan kepada tim Anda. Tujuannya adalah untuk menentukan di mana mereka berada, bagaimana perasaan mereka, dan apa yang perlu mereka lakukan untuk pekerjaan yang mereka dipekerjakan.
Peningkatan Keluhan dan Sinisme
Sinisme adalah aspek utama dari mereka yang mengalami burnout. Ketika anggota tim tidak bahagia, seluruh tim merasakannya. Ketika emosi ini tidak terkontrol, mereka dapat menjurus ke dalam keputusasaan, isolasi, dan bahkan keputusasaan yang pahit.
Dampak dari emosi negatif ini terwujud melalui sinisme dan keluhan. Semakin terbakar habis anggota tim, semakin mendalam sinisme dan keluhan menjadi.
Emosi itu menular. Tidak peduli apakah perasaan itu negatif atau positif. Emosi yang kuat memiliki cara untuk meresap ke seluruh tim.
Cara Mengenali Anggota Tim yang Sinis
- Anggota tim mengeluh tentang anggota tim lainnya, staf, dan klien.
- Anggota tim menjadi lebih konfrontatif dan suka bertengkar.
- Anggota tim tidak lagi dapat diajar, terbuka untuk bimbingan, atau menerima koreksi.
- Anggota tim secara terbuka berbicara negatif tentang tim dan perusahaan.
Cara Membantu Tim Anda Mengatasi
Jika anggota tim berada pada tingkat burnout di mana sinisme telah mengambil alih, maka Anda harus merujuk mereka ke profesional. Tingkat burnout ini akan memerlukan individu untuk bekerja melalui tantangan dalam diri.
Tantangan ini bisa terkait pekerjaan, terkait rumah, terhubung ke trauma masa kecil, atau berkembang karena kurangnya perawatan diri. Apapun alasan yang dihadapi orang tersebut, ini tidak sepenting mengenali bahwa mereka membutuhkan bantuan dan bahwa Anda kemungkinan besar tidak dilengkapi untuk membantu mereka.
Meskipun individu ini mungkin menghadapi burnout tingkat ini, masih ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan yang dapat bermanfaat bagi seluruh tim.
- Praktikkan rasa syukur
- Peluk positifitas
- Pelajari latihan pernapasan strategis
- Praktikkan mindfulness bersama sebagai tim
- Bersenang-senang bersama (meskipun hanya sepuluh menit sehari)
Penurunan Energi Berkelanjutan dan Kelelahan Kronis
Kita semua memiliki hari-hari ketika sulit untuk bangun dari tempat tidur. Ini adalah bagian dari pengalaman manusia yang biasa. Kita memaksakan diri terlalu keras dan tiba-tiba tidak ingin meninggalkan tempat tidur selama beberapa hari untuk memulihkan diri.
Namun, cerita yang berbeda mulai terungkap ketika kita berbicara tentang burnout dalam dinamika tim. Alih-alih merasa lelah tanpa energi, Anda mulai merasa lelah kronis. Juga, ada peningkatan dramatis dalam ketidakaktifan, isolasi, dan ketidakhadiran.
Saat energi anggota tim menurun dan kelelahan kronis muncul, anggota tim menjadi beban dalam tim. Ketidakaktifan, isolasi, dan ketidakhadiran menempatkan tekanan pada anggota tim lainnya untuk menanggung beban anggota yang telah terbakar habis.
Ini adalah tempat yang sulit karena anggota tim biasanya sadar akan apa yang terjadi. Ketegangan yang diciptakan bisa menjadi luar biasa. Tim yang berkembang dapat dengan cepat menjadi demoralisi dan terpecah karena tantangan tambahan.
Cara Membantu Tim Anda Mengatasi
- Cari tahu bagaimana mereka bisa sampai di tempat mereka saat ini.
- Luangkan waktu untuk menemukan sumber penurunan energi.
- Lakukan survei untuk melihat di mana tim dapat beralih menuju etos kerja yang sehat tanpa membuat mereka terbakar habis.
- Tentukan apakah anggota ditempatkan dengan benar dalam posisi yang mereka operasikan.
Praktik Umum untuk Membantu Melawan Burnout pada Tim
Mungkin terasa tidak intuitif untuk mengajarkan keterampilan hidup dalam konteks tim profesional, tetapi kenyataannya adalah semakin sukses tim dalam kehidupan, semakin besar kesuksesan yang mereka ciptakan untuk perusahaan.
Pemimpin hebat tahu bahwa mengajarkan keterampilan hidup membantu tim menyelesaikan tugas bersama-sama.
Luangkan waktu untuk mendorong dan menyediakan sumber daya bagi tim Anda untuk memahami dan terlibat dalam:
- Olahraga teratur
- Makan dengan benar
- Perawatan diri
- Meminta bantuan
Kesimpulan
Terpapar stres terus-menerus dapat menyebabkan burnout. Perasaan kelelahan, kecemasan, dan isolasi dari kehidupan profesional dan pribadi kita dapat bertambah seiring waktu. Kuncinya adalah mengelola stres sejak awal dengan mengenali tanda-tandanya dan bersikap proaktif untuk melakukan sesuatu tentangnya.
Kesalahan terbesar dari tim mana pun adalah mengabaikan tanda-tanda burnout. Peringatan yang diabaikan hari ini akan menjadi masalah yang harus Anda hadapi besok.
Sebaliknya, fokuslah pada kesehatan tim yang berkelanjutan. Luangkan waktu dan energi untuk mengembangkan mentalitas tim yang sehat—tim akan membawa misi perusahaan melewati garis akhir.
Tugas Anda adalah menemukan tanda-tanda burnout dan membantu tim Anda belajar mengatasinya. Pada akhirnya, kesuksesan tim tergantung pada umur panjang tim dan bagaimana Anda mengelola dan mencegah burnout tim.