4 Faktor yang Melejitkan Potensi Seseorang

Pernahkah Anda mendengar ungkapan “Dia memiliki begitu banyak potensi, sangat disayangkan ia menyia-nyiakannya.” Mengapa hal itu sering terjadi?

Dalam artikel ini, akan dibahas faktor-faktor yang memengaruhi potensi seseorang dan cara-cara untuk membantu Anda memenuhi potensi penuh Anda untuk kehidupan yang lebih sukses.

Apa yang Menentukan Potensi Seseorang?

Potensi seseorang ditentukan oleh beberapa faktor: Physical Security, Emotional Security, Lingkungan dan Pola Pikir.

1.Physical Security

Bahkan sebelum kita dapat berusaha untuk memenuhi potensi kita, kebutuhan fisik dasar kita harus dipenuhi. Tanpa makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai, hari-hari kita harus dihabiskan untuk memperoleh kebutuhan dasar ini agar dapat bertahan hidup. Jadi kebutuhan fisik atau primer mutlak sangat penting.

Bisa dibayangkan orang yang berpotensi menjadi programmer komputer paling cemerlang harus hidup berpindah-pindah rumah (kontrakan) akibat keterbatasan finansial mereka. Sehingga waktu mereka sehari-hari habis untuk memenuhi kebutuhan fisik dasar ini, dan mungkin potensi maksimal mereka tetap belum dimanfaatkan.

baca juga: 8 Cara Orang Bahagia Memulai Pagi Hari

2. Emotional Security

Manusia adalah makhluk sosial, membutuhkan bantuan dari sesama manusia lainnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa membentuk ikatan batin dengan orang lain sangat penting bagi kesehatan mental kita. Ikatan ini mulai berkembang saat bayi, bayi mengandalkan ikatan ini dengan orang tua atau pengasuh untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan jika ikatan itu hilang karena alasan tertentu, itu dapat memiliki konsekuensi psikologis seumur hidup.

3. Lingkungan

Lingkungan Anda adalah faktor penting lain yang membentuk cara Anda mencapai potensi penuh Anda. Sama seperti programmer komputer pada contoh sebelumnya. Anda dapat memiliki potensi untuk menjadi komposer terhebat sejak Beethoven, tetapi jika Anda tidak ada akses ke dunia musik atau Anda berasal dari keluarga yang tidak concern dengan keahlian itu, kecil kemungkinan Anda akan memenuhi potensi Anda di bidang itu.

4. Pola pikir

Bagi kebanyakan dari kita, kita tidak perlu khawatir mendapatkan cukup makanan, air, atau tempat tinggal. Baik kebutuhan fisik dan emosional kita telah dipenuhi (sebagian besar). Dan batasan apa pun yang diterapkan oleh lingkungan kita sudah minimal terpenhuhi (terutama dengan ketersediaan internet).
Jadi bagi kebanyakan dari kita, hal utama yang membatasi kita untuk mencapai potensi penuh kita adalah pola pikir kita. Pola pikir kita adalah segala uneg-uneg yang selalu ada di dalam pikiran kita. Itu mulai berkembang di masa kanak-kanak dan bisa bersama kita sepanjang hidup kita.

baca juga: Cara Mengubah Pola Pikir agar Sukses

Pola Pikir Anda Adalah Kuncinya

Masalah berkaitan pola pikir kebanyakan orang adalah negatif thinking dan keterbatasan. Ada dua jenis pola pikir yaitu Pola pikir tetap dan Pola Pikir tumbuh.

Pola Pikir Tetap

Pola pikir yang tetap adalah pola pikir di mana Anda memiliki keyakinan konkret tentang diri Anda. Seseorang dengan mindset “kisah mereka” di masa kanak-kanak dan itu tidak banyak berubah selama bertahun-tahun. Mereka mungkin percaya bahwa mereka tidak pandai berbicara di depan umum, matematika atau menulis hanya karena mereka kesulitan dengan mata pelajaran itu sewaktu di sekolah.

Jadi ketika ada yang tidak beres, pemikiran umum untuk seseorang dengan mindset tetap adalah “Dasar idiot, saya tahu saya tidak pandai dalam hal itu.” Atau “Ya.. itu hanya mengkonfirmasi apa yang sudah saya ketahui, saya tidak akan melakukan itu lagi”. Memiliki mindset tetap hanya memperkuat pikiran dan sikap negatif, membuatnya lebih sulit untuk menggali potensi penuh Anda.

baca juga: 7 Karakteristik dari Pola Pikir yang Produktif

Pola Pikir yang tumbuh

Pola pikir yang tumbuh justru sebaliknya. Dengan mindset ini, Anda yakin segala sesuatu mungkin terjadi. Ini lebih merupakan bagaimana cara Anda berpikir dan lebih mengenal masalah yang ada.
Mari kita kembali ke masalah dimana Kita tidak pandai berbicara di depan umum, ketika ada masalah, alih-alih mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda tidak pernah pandai berbicara di depan umum dan tidak akan pernah ada. Seseorang dengan mindset berkembang akan menganalisis apa yang salah dan menghasilkan solusi untuk membuatnya lebih baik di lain waktu. Jadi pemikiran ini adalah tekad untuk menjadi orang yang lebih baik dan berusaha untuk bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya sangat takut untuk dilakukan.

baca juga: 8 Alasan Kuat untuk ‘Mencintai’ Musuh Anda

Misal solusinya adalah mengikuti kelas berbicara di depan umum di universitas atau bergabung dengan grup-grup public speaking. Apa pun itu, jangan memandang kegagalan sebagai belenggu atau rintangan yang tidak dapat diatasi, anggaplah sebagai sebuah putaran kecil dalam rangka meraih tujuan kita.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *