Kebiasaan kaum milenial dalam mengelola keuangan sangat menarik untuk diteliti. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kamu milenial memiliki kebiasaan buruk dalam mengelola uangnya antara lain pengeluaran yang berlebihan, tidak menabung, dan tagihan kartu kredit yang membengkak.
Bahkan dari suatu survei, satu dari 5 orang kaum milenial bahkan belum mempunyai tabungan. Selain itu banyak yang belum menyisihkan uang untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun. Yang paling parah adalah tidk melunasi tagihan kartu kredit segera dan malah membuatnya menjadi membengkak.
Tetapi jangan khawatir tetap ada solusi untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut, antara lain:
1. Melacak Apa Saja Pengeluaran Kita
Yang pertama bisa dilakukan adalah mencoba melacak dan mengidentifikasi apa saja pengeluaran kita selama ini. Direkomendasikan untuk membuat catatan pengeluaran dan anggaran dengan cara manual atau dengan bantuan aplikasi. Dengan begitu kita tahu persis apa saja pengeluaran-pengeluaran rutin kita serta pengeluaran non rutin kita. Sehingga dengan adanya media pencatatan dan penganggaran tadi, dapat membuat kita bijak dalam membelanjakan uang yang kita miliki.
2. Rencanakan ke depan untuk pengeluaran besar
Apabila kita melakukan liburan atau travelling dengan menggunakan kartu kredit, bisa jadi akan menjadi bumerang di kemudian hari. Apalagi ketika ada biaya tak terduga yang muncul yang menyebabkan kita terlambat atau melewatkan pembayaran tagihan kartu kredit. Sehingga alih-alih melunasi kartu kredit, kita malah terjebak dengan biaya penalti dan tingkat bunga yang lebih tinggi pada tagihan kartu kredit kita ke depannya. Selain itu skor kredit kita akan berkurang akibat ketidakmampuan kita melunasi tagihan kartu kredit segera. Sehingga menyulitkan untuk memperoleh pinjaman, misalnya ke Bank.
Direkomendasi kita membuat anggaran khusus terkait kegiatan non rutin misalanya liburan atau travelling. Bisa kita juga membuat tabungan khusus untuk keperluan diluar keperluan sehari-hari. Sehingga kita dapat meminimalisir penggunaan kartu kredit, daripada malah terkena biaya penalti dan tingkat bunga akibat tidak melunasi segera.
3. Menyiapkan Dana Darurat
Usahakan untuk menyisihkan uang sedikit demi sedikit sebagai dana darurat. Besarannya mungkin sama seperti enam bulan atau bahkan satu tahun dari pengeluaran rutin kita per bulan. Dengan begitu, kita akan siap jika ada biaya tak terduga misalnya kehilangan pekerjaan, kondisi pandemi, dan lain sebagainya. Sehingga kita tidak mudah tergiur untuk menggunakan kartu kredit apabila kita sudah memiliki dana darurat.
Menyiapkan dana darurat juga dapat membantu kita membiasakan diri menabung untuk masa depan. Semakin banyak uang yang bisa kita hemat, semakin mudah untuk mencegah agar tidak kembali ke kebiasaan buruk. Selain itu tetap utamakan kebutuhan daripada keinginan yang mungkin tidak terbatas.