Sikap Disiplin Secara Rutin? Sikap Cara berikut

Waktu bisa dianggap sumber daya terbesar kita. Tetapi jika kita kesulitan mengelola waktu, bisa jadi kita belum menafaatkan kekuatan dan pengaruh dari menciptakan sikap disiplin secara rutin setiap harinya.

Seperti sebuah Pepatah kuno “Seseorang yang mengabaikan kedisiplinan menandakan ia membenci dirinya sendiri.”

Keputusan terpenting yang perlu dibuat terkait produktivitas adalah membuat ritme dan rutinitas untuk melakukan hal yang paling penting. Ketika telah melakukannya, kita akan merasa nyaman dengan diri sendiri dan menjadikan level hidup kita naik setingkat.

Menjadi pribadi yang berkinerja tinggi adalah hasil dari kedisiplinan rutin setiap harinya.

Manajemen Waktu Hanya Buang-Buang Waktu

Terdengar aneh kan?

Bagi kebanyakan orang, manajemen waktu ternyata memiliki kegiatan yang banyak dengan hasil yang mungkin terbatas.

Kita tidak dibatasi oleh waktu, tetapi oleh bagaimana kita menggunakan waktu yang kita miliki.

Manajemen waktu adalah manajemen kehidupan, manajemen nilai, dan manajemen aktivitas.

Kenyataannya kita mungkin tidak akan pernah cukup pintar untuk mengendalikan waktu kita, tetapi kita dapat memilih kegiatan apa yang akan digunakan untuk mengalokasikan waktu kita.

Ketika kegiatan-kegiatan itu diulangi melalui sikap disiplin secara rutin, produktivitas kita meningkat dan semangat menjadi bertambah, dan tekad kita akan kuat.

3 Kunci untuk Mengembangkan Disiplin Harian

Perjelas nilai-nilai diri

Pertama: Jelaskan nilai-nilai Kita

Jika tidak tahu apa yang penting bagi diri sendiri, mungkin kita akan  menghabiskan waktu melakukan apa yang bisa jadi tidak terlalu penting.

Prioritas yang diabaikan akan selalu terasa menjadi lebih penting.

Untuk mengetahui apa yang penting bagi diri sendiri dan berkomitmen terhadap terhadap hal-hal yang “harus dilakukan” adalah menciptakan suatu ekosistem penggunaan waktu yang efektif.

Ketika aktivitas selaras dengan apa yang penting bagi diri sendiri, mungkin suatu “inner peace” akan dirasakan.

Inner Peace atau kedamaian batin yang tinggi bermanfaat untuk mengurangi stress dan memberikan ketenangan sepanjang hari.

Kita perlu memiliki pemahaman penuh tentang hal-hal yang paling berarti bagi diri kita. Cobalah untuk  menghabiskan setidaknya 15 menit sehari dalam situasi yang tenang untuk melihat bagaimana kita dapat menemukan “keterisian” di setiap area yang penting bagi kita.

Ketika nilai-nilai jelas, keputusan akan menjadi lebih mudah dilakukan.

Keputusan terhadap apa yang harus dilakukan dengan waktu dimiliki akan menjadi mudah apabila  nilai-nilai diri telah jelas dan selalu melakukan reviu dan evaluasi terhadap apa yang telah diputuskan. Mengetahui nilai-nilai diri juga membantu menentukan apa yang tidak boleh dilakukan, yang mungkin lebih penting untuk membantu kinerja kita. Setelah area nilai-nilai diri telah jelas terdefinisi, kita bisa beralih dari perilaku ke kebiasaan.

Kedua: Buat Segmentasi waktu

Buat Segmentasi waktu

Sebelum kebiasaan terbentuk, harus ada komitmen untuk terus melakukannya berulang-ulang.

Menciptakan ritme dan rutinitas adalah merencanakan dan menentukan hal apa yang akan dilakukan setiap hari atau minggu-nya. Setelah itu kita tinggal mendisiplinkan diri untuk hidup sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Disiplin berasal dari nilai-nilai yang ada dalam diri dan kemudian secara konsisten ditaati.

Mengelola waktu tidak seperti membuat catatan, dimana kita membuat list kegiatan yang hendak dilakukan.

baca juga: 7 Kiat Meningkatkan Produktivitas

Segmentasi waktu yang efektif, dan kemudian mengidentifikasi segmen gangguan yang akan mengacaukan waktu kita adalah kuncinya.

Segmentasi waktu adalah segmen waktu yang direncanakan yang membantu menyelesaikan aktivitas paling penting yang telah ditentukan sebelumnya. Intinya adalah disiplin yang mengarah pada hasil dan tidak bisa dinegosiasikan.

Ketiga: Bentuk kebiasaan

Bentuk kebiasaan

Mengapa orang tidak seproduktif seperti yang mereka inginkan?

Sebagian besar karena adanya suatu hubungan yang hilang antara “berusaha” untuk menjadi produktif dan “berkomitmen” untuk menjadi produktif.

Kebiasaan hanya terbentuk ketika perilaku dicoba untuk menjadi permanen.

Berikut adalah beberapa ide untuk membantu tetap fokus dalam membentuk kebiasaan menghormati rutinitas disiplin:

a. Bersikap proaktif

Satu-satunya alternatif yang tersedia adalah bersikap reaktif. Setiap orang yang menginginkan kehidupan yang lebih produktif tidak menunggu kehidupan dating dengan sendirinya. Mendatanginya dan berusaha mewujudkannya.

Semuanya memiliki solusi proaktif. Kita bisa berharap hidup akan menjadi lebih baik selama kita ingin. Perubahan harus datang dari dalam diri sendiri.

Pertanyaannya, Jika melanjutkan hidup yang dijalani seperti saat ini, apakah kualitas hidup akan menjadi meningkat dan menuntun kita meraih apa yang kita inginkan?

Hidup akan memberi apa yang kita bisa toleransi dan terima!

b. Hindari multitasking

Multitasking adalah jalur cepat untuk kinerja yang rendah. Itu menghalangi potensi terbesar kita. Tidak ada ucapan selamat dari pimpinan saat kita hanya terlihat sibuk. Pertanyaan kuncinya adalah, “Sibuk melakukan apa?” Orang berkinerja tinggi tidak sibuk, tetapi produktif. Seni untuk fokus dan “berpikir satu hal.

Seperti dikutip oleh Harvard Business Review, “Multitasking mengarah kepada penurunan 40 persen dalam produktivitas, adanya peningkatan stres dan penurunan 10 persen IQ.”

c. Buat “Aturan 5 Menit”

Coba luangkan 5 menit setiap jam untuk mengevaluasi bagaimana 55 menit terakhir berjalan. Kemudian mungki akan terlihat apa saja hal-hal yang ternyata menghalangi kita menjadi produktif. Belajarlah bagaimana mengatakan “tidak,” yang ternyata merupakan kata paling kuat ketika menjadi produktif.

Intinya hidup akan ditentukan oleh sikap disiplin secara rutin. Pilihan ada di tangan kita. Dampak, hasil dan nasib sepenuhnya juga di tangan kita.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *