Di dalam dunia internet pasti akan dijumpai para hacker yang bisa saja dapat mengintai data terkait komunikasi kita. Dan ternyata provider email gratis-pun secara diam-diam menggunakan software untuk menggali informasi dari email dan kontak kita untuk digunakan sebagai target iklan. Jadi perlukah kita menggunakan provider email yang paling aman?
Jika kemudian kita jengah terhadap kondisi itu dan ingin lebih mengamankan komunikasi yang kita lakukan dari adanya pengintaian dan pencurian informasi, lebih baik memilih layanan email yang lebiha aman dan terenkripsi.
Berikut adalah 3 provider email yang aman yang layak untuk dimanfaatkan.
1. ProtonMail
Harga: Gratis, Ada juga Fitur Akun premium.
Penyimpanan: 500MB untuk free acoount dan 20GB untuk akun premium.
Negara: Swiss
ProtonMail pertama kali diluncurkan pada tahun 2013. Email ini dikembangkan oleh para peneliti di CERN di Negara Swiss. Setelah kesuksesan kampanye crowdfunding, ProtonMail kemudian mengeluarkan versi resmi pada Maret 2016. ProtonMail menggunakan enkripsi end to end sehingga pesan hanya dapat dilihat oleh pengirim dan penerima.
Mayoritas pengguna ProtonMail adalah  pengguna gratis, meskipun ada juga yang merupakan user premium. Yang jadi pertanyaan adalah dariman sumber penghasilan ProtonMail jika tidak berasal dari iklan. Kabar gembiranya, ProtonMail sudah memiliki dana darurat yang dapat mendukung layanan hingga satu tahun tanpa adanya pendapatan lain.
Mengapa ProtonMail?
Semua data di ProtonMail disimpan di server perusahaan di Swiss, yang terkenal karena sikap gigih dalam melindungi privasi dan data. Ada juga GitHub ProtonMail yang berguna bagi siapa saja untuk melihat dan memverifikasi keamanan platform.
Jika mengirimkan pesan email lintas provider semisal dari Gmail, ProtonMail akan memindai email masuk untuk melindungi dari adanya spam. Namun, pesan itu tidak disimpan dan akan ditimpa dalam waktu yang sangat singkat. Segera setelah email diperiksa, email itu kemudian dienkripsi.
Kebijakan Privasi di ProtonMail, IP addres akan dinonaktifkan secara default. Sehingga bermanfaat bagi privasi kita.
ProtonMail juga tidak menyimpan data apa pun setelah dihapus. Jika Anda menghapus email, itu akan benar-benar hilang. Satu-satunya pengecualian adalah ketika data telah disimpan dalam cadangan, dalam hal ini mungkin butuh hingga 14 hari untuk sepenuhnya dihapus.
Tidak perlu mengirimkan informasi pribadi apa pun saat mendaftar. ProtonMail premium bahkan memungkinkan untuk dibayarkan dengan Bitcoin.
Proton Technologies AG, selaku pemilik ProtonMail, juga mengembangkan ProtonVPN. ProtonVPN menawarkan tingkatan gratis hingga premium. Beberapa akun premium ProtonMail juga dilengkapi dengan akses ke fitur premium ProtonVPN.
2. TutaNota
Harga: Gratis, Ada juga Fitur Akun premium.
Penyimpanan: 1GB, dapat diupgrade
Negara: Jerman
Tutanota diluncurkan tahun 2011 oleh perusahaan Jerman Tutao GmbH. Nama Tutanota diambil dari bahasa Latin yang artinya untuk pesan yang aman. Server Tutanota berbasis di Jerman, membuat mereka tunduk pada Undang-Undang Perlindungan Data Federal Jerman yang ketat.
Tetapi perlu juga dicatat bahwa Layanan Intelijen Federal Jerman berkolaborasi dengan mitra Amerika mereka, NSA, dalam program pengawasan mereka. Sehingga kemungkinan untuk dilakukan de-enkripsi oleh badan intelijen masih dimungkinkan.
Kenapa harus Tutanota?
Seperti ProtonMail, Tutanota menggunakan enkripsi end to end untuk melindungi privasi email. Perbedaannya adalah bagaimana layanan ini menangani email eksternal. Jika Anda mengirim pesan ke layanan email lain seperti Gmail, Tutanota akan mengirim tautan ke akun sementara tempat penerima dapat melihat pesan tersebut.
Tutanota juga merupakan open-source, dengan kode yang tersedia di halaman Tutanota Github. Semua data yang disimpan di kotak masuk akan dienkripsi, dengan hanya informasi seperti pengirim, penerima, dan tanggal yang terlihat. Namun di FAQ ternyata mereka bisa melihat ke dalam dan mengenkripsi metadata juga.
Perusahaan menggunakan metode enkripsi AES 2048-bit RSA dan 128-bit. Namun, mereka tidak mendukung PGP; fitur yang sering digunakan untuk menilai penyedia email yang aman. Tutanota percaya enkripsi mereka menawarkan keunggulan dibandingkan PGP.
Menurut Kebijakan Privasi mereka, mereka mengumpulkan log server email. Meskipun ini hanya disimpan selama tujuh hari, mereka memang berisi alamat email pengirim dan penerima, tetapi tidak termasuk IP address.
Selain akun gratis, Tutanota juga menawarkan opsi berbayar. Akun Premium tarifnya hanya 12€ per tahun dan memungkinkan kita untuk menambahkan pengguna tambahan, menggunakan hingga lima user, dan memungkinkan dukungan domain khusus.
3. Mailfence
Harga: Gratis, Ada juga Fitur Akun premium.
Penyimpanan: 500 MB email, bisa diupgrade
Negara: Belgia
Mailfence adalah layanan email gratis dan aman buatan ContactOffice. ContactOffice merasa ada kebutuhan untuk layanan email yang berfokus pada privasi.
Server mereka berada di Belgia yang memiliki undang-undang privasi yang kuat. Peraturan ini lebih mengutamakan keamanan data konsumen daripada perusahaan, memperkuat perlindungan konsumen. Tidak ada bukti yang menunjukkan Belgia berkolaborasi dalam skema pengawasan NSA.
baca juga: 5 Hal Tentang Ransomware Yang Harus Diketahui
Mengapa Mailfence?
ContactOffice terbentuk pada tahun 1999, dan perusahaan telah membuktikan keberadaannya. Mereka juga mendapatkan dana operasional dengan melisensikan perangkat lunak ke dunia bisnis.
Mailfence lebih dari sekadar penyedia email yang aman. Mailfence juga menyediakan akses ke kalender, kontak, dan penyimpanan dokumen. Akun gratis dilengkapi dengan ruang penyimpanan untuk 500MB email, 500MB dokumen. Akun Pro atau Premium dapat dibayar menggunakan Bitcoin yang akan memperkuat kredensial dan berfokus pada privasi. Sayangnya belum ada aplikasi Mailfence di Google Store.
Mailfence dienkripsi end to end dan mendukung OpenPGP. Mailfence juga mendukung otentikasi dua faktor untuk mencegah akses yang tidak sah ke akun Anda.
ContactOffice diketahui juga menyumbangkan 15 persen penghasilan dari akun Premium mereka kepada organisasi yang mendukung privasi yaitu Electronic Frontier Foundation (EFF) dan European Digital Rights Foundation (EDRi).
Kesimpulan
Banyak penyedia email gratis tidak mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi pemilik email, dan bahkan mereka menggunakan data pemilik email demi kepentingan target pengiklanan.
Maka tidak salah untuk beralih ke akun email yang paling aman dan terenkripsi sebagai suatu opsi yang tepat. Saat memilih provider email yang terenkripsi end to end, penting untuk melihat metode enkripsi mereka, bagaimana mereka membiayai layanan email, dan di mana server mereka berada.
Tentu saja, tidak ada layanan online yang sepenuhnya aman, tidak peduli tentang adanya etika penyedia layanan. Kapanpun akan selalu ada peretas dan pengintai yang ingin memperluas basis data mereka, walaupun menggunakan email yang paling aman sekalipun. Jadi tetapkan pilihan terbaikmu.