3 Cara Mencegah Stres Menguasai Hidup Anda

Kesuksesan Anda dalam melawan stres bergantung pada upaya pencegahan. Gunakan tiga metode ini untuk mencegah stres baik pada tingkat individu maupun organisasi.

Artikel berikut adalah kutipan dari buku Dr. Nadine Greiner “Stress-Less Leadership”.

Terlalu banyak orang menunggu sampai stres sudah berkembang terlalu jauh sebelum mengambil tindakan. Tidak seperti penyakit lain, seperti penyalahgunaan alkohol atau kanker, yang hanya mempengaruhi beberapa individu, stres mempengaruhi kita semua — stres bukan “jika” tetapi “kapan”. Oleh karena itu, masuk akal untuk mengambil langkah pencegahan terhadap stres.

Berikut adalah beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk mencegah stres pada tingkat individu dan organisasi. Pilihlah yang menurut Anda paling cocok.

Manajemen Waktu

Sebagai eksekutif, Anda tahu bahwa waktu selalu terasa kurang. Dari aliran email hingga banjir permintaan rapat, waktu Anda selalu diserang. Manajemen waktu menjadi semakin sulit seiring meningkatnya beban kerja, tetapi sangat penting untuk kepemimpinan yang efektif dan pencegahan stres.

Langkah pertama untuk memahami seberapa efektif Anda dalam manajemen waktu adalah melakukan audit waktu yang menilai berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk aktivitas yang mengisi hari Anda. Kemudian, daftar tugas, aplikasi kalender, dan perangkat lunak pelacakan waktu dapat membantu Anda tetap fokus dan memahami bagaimana Anda membagi waktu secara efektif.

Mendelegasikan

Manajer sering kesulitan mendelegasikan. Apakah Anda menikmati mendelegasikan, atau itu memberi Anda kecemasan? Mendelegasikan secara efektif tidak hanya mencegah stres dan kelelahan di kalangan pemimpin, tetapi juga meningkatkan kapasitas tim. Ketika pemimpin mendelegasikan pekerjaan dengan bijaksana, mereka memberdayakan anggota tim untuk mengambil tanggung jawab baru dan memperluas keterampilan mereka. Mendelegasikan secara efektif melibatkan lima langkah kunci:

  1. Evaluasi. Pemimpin harus menentukan apakah tugas tersebut perlu didelegasikan. Jika itu penting untuk kesuksesan jangka panjang dan misi perusahaan, mereka mungkin tidak ingin mendelegasikannya. Pemimpin juga harus mengevaluasi apakah mereka memiliki cukup waktu untuk mendelegasikan pekerjaan secara efektif. Mendelegasikan tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Mereka perlu meluangkan waktu untuk melatih, memantau kemajuan, dan berkomunikasi secara terus-menerus.
  2. Persiapan. Pemimpin harus memetakan dengan jelas apa yang dibutuhkan. Mereka harus menyertakan informasi yang jelas dan komprehensif tentang waktu, anggaran, tonggak pencapaian, frekuensi komunikasi, dan sumber daya.
  3. Penugasan. Pemimpin harus menentukan anggota tim mana yang memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Idealnya, tugas tersebut harus membantu karyawan tumbuh dan memperluas kemampuan mereka.
  4. Konfirmasi pemahaman dan komitmen. Pemimpin sering membuat asumsi yang salah tentang apakah karyawan memahami apa yang diminta. Mereka harus mengonfirmasi pemahaman dengan meminta karyawan untuk merangkum permintaan dan apa yang dibutuhkan. Manajer juga harus mendapatkan komitmen eksplisit dari karyawan, yang harus berkomitmen untuk mencapai hasil yang diharapkan, tonggak pencapaian, persyaratan sumber daya, dan anggaran yang diusulkan.
  5. Menghindari mikro-manajemen. Setelah pemimpin menyerahkan tugas, penting untuk menghindari mikro-manajemen. Jika karyawan mengalami hambatan, pemimpin harus menganggap ini sebagai kesempatan belajar dan bukan mengambil alih. Pelatihan yang efektif akan membantu karyawan memahami di mana mereka melakukan kesalahan dan memberdayakan mereka untuk berhasil di masa depan.

Jika Anda kesulitan mendelegasikan, pertimbangkan untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk membuat rencana tindakan. Dengan perencanaan yang matang, Anda dan tim Anda dapat berhasil. Setelah Anda mulai mendelegasikan secara efektif, tim Anda akan lebih berani tampil ke depan lebih sering dan lebih kuat.

Menghindari Kelebihan Komitmen

Apakah Anda sering merasa mengambil terlalu banyak pekerjaan? Kelebihan komitmen adalah hal yang umum di kalangan eksekutif dan pemimpin karena mereka setuju untuk mengambil tugas tanpa mempertimbangkan apakah mereka memiliki cukup waktu. Tetapi saat permintaan dan tugas menumpuk dan tenggat waktu semakin dekat, pemimpin bisa merasa kewalahan dan stres.

Kelebihan komitmen bisa melumpuhkan dan menyebabkan semacam kelumpuhan. Obat paling efektif melawan kelebihan komitmen adalah tegas dan menetapkan batasan. Anda harus waspada dalam melindungi waktu Anda dan belajar mengatakan “tidak.”

Di Indonesia, banyak eksekutif dan pemimpin yang terjebak dalam kelebihan komitmen karena budaya kerja yang menuntut kesempurnaan dan kinerja tinggi. Contohnya, seorang manajer proyek di Jakarta yang harus mengelola beberapa proyek besar sekaligus tanpa bantuan yang cukup dari tim. Akibatnya, manajer tersebut mengalami kelelahan dan penurunan produktivitas. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi manajer untuk menetapkan prioritas, mendelegasikan tugas, dan mengelola waktu dengan efektif.

Mencegah stres adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan kinerja optimal. Dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, mendelegasikan dengan efektif, dan menghindari kelebihan komitmen, Anda dapat mengurangi risiko stres dan meningkatkan kesejahteraan Anda serta tim Anda.

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *