Stres hampir tak bisa dihindari saat di tempat kerja. Penyebab stres biasanya berupa, deadline yang ketat, konflik dengan rekan kerja, masalah moral dan etika, atau tidak nyaman dengan pekerjaan.
Stres negatif dapat menghambat produktivitas di tempat kerja. Selain itu juga bisa mempengaruhi pikiran dan tubuh secara negatif, yang bisa merembet ke masalah fisik dan psikologis.
Berikut adalah sepuluh tips untuk mengurangi stres di tempat kerja.
1. Kenali Apa Sumber Stres
Pertama-tama sebelum mencoba menyelesaikan masalah adalah mengenali apa sumber masalahnya. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami apa itu stres dan apa yang bisa menyebabkan kita stres di tempat kerja.
Sumber stres bisa jadi mulai dari deadline waktu hingga perilaku rekan kerja atau bos kita. Kita juga bisa stres karena deskripsi pekerjaan yang tidak jelas atau adanya hambatan komunikasi dengan atasan.
jadi coba kenali dan lacak apa saja sumber stres kita dan kemudian cobalah catat satu per satu. Dengan begitu kita akan familiar dan paham apa saja penyebab stres kita saat di tempat kerja
2. Cek Respon & Reaksi Saat Stres
Respon setiap orang dalam menghadapi stres sangatlah berbeda-beda. Penelitian menunjukan bahwa mereka yang kompetitif, mudah marah, dan impulsif cenderung memiliki kepribadian yang lebih rentan stres. Orang yang kurang kompetitif, sabar, dan kooperatif cenderung memiliki tingkat stres yang lebih ringan.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenali bagaiman respons stres kita sebagai bahan untuk evaluasi. Jika diperlukan kita bisa mengkuti tes kepribadian online yang tersedia melalui aplikasi digital. Penilaian atau assesment tersebut bisa membantu kita memahami bagaimana kita merespons stres sesuai dengan tipe kepribadian yang dimiliki. Selain itu juga bisa membantu kita memahami perubahan fisik dan psikologis yang disebabkan oleh stres.
3. Tetap Tenang dan Rileks
Saat stress, maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah rileks, bersantai atau cooling down. Cobalah membiasakan melakukan hal tersebut di saat situasi stres.
Ketika kita stres, nafas menjadi dangkal, otot tegang, dan aliran darah tinggi. Untuk mengatasinya, jagalah agar pikiran dan tubuh tetap rileks, sehingga kita dapat bertindak dan berpikir dengan lebih selaras.
Cobalah menrik nafas dalam-dalam, relaksasi otot, citra positif, dan meditasi adalah teknik yang paling mudah untuk dipraktikkan. Teknik-teknik ini sangat membantu dan terbukti efektif dalam menangani gejala stres fisik dan psikologis.
Selain itu, teknik pengalih perhatian seperti meninggalkan situasi stres untuk sementara waktu, melakukan ice breaking, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan jdapat mengurangi tingkat stres kita. Cobalah meluangkan waktu dari rutinitas harian kita dengan mempraktikan hal-hal di atas.
4. Pahami Koneksi Pikiran dan Perilaku
Terkadang pikiran bisa menciptakan perasaan dan perilaku. Pikiran-pikiran seperti itu bisa berbahaya dan mengandung berbagai distorsi kognitif. Dengan merubah pikiran kita bisa jadi perilaku kita bisa menjadi lebih baik.
Hilangkan pikiran-pikiran negatif semisal kita terlambat menyelesaikan pekerjaan. Karena dengan berpikir negatif kita mungkin tidak bisa fokus menyelesaikan pekerjaan, dan malahan bisa semakin terbebani.
5. Ubah Pola Pikir
Dengan mampu menangkap respon dan distorsi kognitif, akan membantu memahami pola pikir kita. Beberapa dari pola ini mungkin baru saja dikembangkan, sehingga lebih mudah untuk diubah. Namun jika sudah terekam terlalu lama mungkin memerlukan waktu dan usaha untuk memperbaikinya.
Untuk berubah kita perlu melatih pikiran positif untuk menghilangkan pikiran negatif. Sehingga distorsi kognitif pelan-pelan dapat berkurang.
Saat deadline pekerjaan tiba, hindari menganggap diri tidak berharga dan meragukan kemampuan kita. Sebaliknya, cobalah pikirkan bagaimana bisa keluar dari situasi sulit dan cobalah selalu optimis.
6. Gunakan Komunikasi Asertif
Komunikasi adalah kunci untuk mengurangi stres di tempat kerja. Gaya komunikasi yang efektif diperlukan untuk memperjelas maksud yang ingin disampaikan. Banyak stres di tempat kerja disebabkan karena kesalahpahaman atau harapan yang tidak jelas.
Gaya komunikasi bisa berbentuk pasif, tegas, dan agresif. Temukan gaya komunikasi asertif yang paling kuat tanpa perlu terlihat marah atau pasif.
Gunakan kalimat yang singkat dan jelas. Gunakan suara yang tegas namun ramah, pertahankan kontak mata dan postur yang tepat, dan sampaikan dengan tepat apa yang dibutuhkan.
Cara-cara tersebut bisa mengurangi stres dan kemarahan serta meningkatkan produktivitas.
7. Atur dan Rawat Diri
Cobalah untuk proaktif dalam rangka menghindari stres. Atur kebiasaan merawat diri kita mulai dari kebiasaan makan dan waktu tidur, manajemen waktu, manajemen uang, dan hubungan interpersonal.
Dengan manajemen diri yang tepat, maka kita niscaya dapat menghilangkan akar penyebab dari stres itu sendiri.
8. Olahraga Teratur
Berolahraga memberikan manfaat bagi kesehatan dan membuat diri kita menjadi rileks. Banyak penelitian menganggap olahraga merupakan penghilang stres yang mujarab.
Olahraga memicu ekstraksi hormon endorfin (hormon kesenangan) di dalam tubuh kita sehingga suasana hati menjadi rileks dan tenang. Selain itu olahraga juga memiliki efek meditasi yang membantu kita melupakan segala kepenatan saat di tempat kerja.
9. Catat Apa Yang Sudah Dilakukan
Cobalah untuk pelan-pelan mencatat apa saja yang terjadi hari ini, bagaimana perasaan kita, dan hikmah yang diperoleh dalam rangka manajemen stres. Membuat jurnal harian dan introspeksi diri dapat menjadi sumber yang berharga untuk mencegah stres kambuhan dan manajemen stres yang lebih baik di tempat kerja. Pencatatan itu penting bahkan setelah kita bisa mengatasi stres.
10. Introspeksi Diri
Introspeksi diri atau kesadarn reflekif adalah salah satu cara terbaik untuk mengenali kognisi, emosi, dan perilaku kita.
Kegiatan ini bermanfaat agar memodifikasi pikiran dan perilaku kita melalui manajemen stres. Selain itu juga membantu kita mengidentifikasi apa yang membantu, progres yang dicapai, dan apa yang bisa diubah. Introspeksi diri juga membantu terjadinya stres kambuhan.
Cobalah latih refleksi diri selama manajemen stres di tempat kerja antara lain menulis, memvisualisasikan, membuat jurnal, berbicara pada diri sendiri, berbicara tentang emosi dan perilaku dan memahami situasi stres terkini dan memperhatikannya
Kesimpulan
Stres terkadang tidak bisa kita hindari dan kita elakkan terutama saat di tempat kerja. Tetapi dengan menerapkan tips diatas niscaya dapat mengatasi stres dan menggunakannya secara positif.
Dengan gaya hidup sehat dan positif, kita dapat menghindari stres dan menikmati pekerjaan.